ARAH DAN TUJUAN

TULISAN INI SEBAGAI PADUAN PEMBELAJARAN DALAM DUNIA PERTANIAN. BOLEH DI COPY SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI RUMAH. WALAU SEMUA BUKAN HASIL TULISAN SAYA ALIAS MENGAMBAIL DARI BERBAGAI SUMBER, NAMUN DISINI TUJUAN UTAMA SAYA ADALAH BERBAGI. SAYA SANGAT PEDULI DENGAN DUNIA PERTANIAN, SEHINGGA SAYA BUAT BLOG KHUSUS MENGENAI PERTANIAN

Wednesday, 6 February 2013

Vertebrata Hama : TUNGAU





TUNGAU termasuk hama pada berbagai tanaman yang belum banyak petani yang tahu cara pengendaliannya. Hal ini disebabkan karena tungau merupakan jenis binatang hama yang bukan serangga (ulat, belalang, wereng dll) sehingga dalam mengendalikan hama ini harus menggunakan pestisida yang benar-benar untuk tungau. Kenapa saya mengatakan tungau bukan serangga karena tungau memiliki kaki 8 buah, sedangkan serangga harus memiliki kaki 6 buah.


Tungau adalah sekelompok hewan kecil bertungkai delapan yang, bersama-sama dengan caplak, menjadi anggota superordo Acarina. Tungau bukanlah kutu dalam pengertian ilmu hewan walaupun sama-sama berukuran kecil (sehingga beberapa orang menganggap keduanya sama). Apabila kutu sejati merupakan anggota Insecta (serangga), tungau lebih berdekatan dengan laba-laba dilihat dari kekerabatannya.


Hewan ini merupakan salah satu avertebrata yang paling beraneka ragam dan sukses beradaptasi dengan berbagai keadaan lingkungan. Ukurannya kebanyakan sangat kecil sehingga kurang menarik perhatian hewan pemangsa besar dan mengakibatkan ia mudah menyebar.


Banyak di antara anggotanya yang hidup bebas di air atau daratan, namun ada anggotanya yang menjadi parasit pada hewan lain (mamalia maupun serangga) atau tumbuhan, bahkan ada yang memakan kapang. Beberapa tungau diketahui menjadi penyebar penyakit (vektor) dan pemicu alergi. Walaupun demikian, ada pula tungau yang hidup menumpang pada hewan lain namun saling menguntungkan. Di bidang pertanian, tungau menimbulkan banyak kerusakan pada kualitas buah jeruk (umpamanya tungau karat buah Phyllocoptura oleivera Ashmed dan tungau merah Panonychus citri McGregor), merusak daun ketela pohon dan juga daun beberapa tumbuhan Solanceae (cabai dan tomat). Tungau juga menyebabkan penyakit skabies, penyakit pada kulit yang mudah menular.


Ada lebih dari 45 ribu jenis tungau yang telah dipertelakan. Para ilmuwan berpendapat, itu baru sekitar 5% dari kenyataan total jenis yang ada. Hewan ini dipercaya telah ada sejak sekitar 400 juta tahun. Ilmu yang mempelajari perikehidupan tungau dan caplak dikenal sebagai akarologi.


Taksonomi tungau masih belum stabil karena banyaknya perubahan. Namun dapat dikatakan bahwa tungau mencakup semua anggota Acariformes, semua Parasitoformes kecuali Ixodida (caplak), dan beberapa familia dan genera yang belum pasti penempatannya










=================================================


 Brevipalpus californicus
Spesies:Brevipalpus californicus (Acarina: Tenuipalpidae)
Nama Umum:red and black flat mites
Inang:Pepaya
Gejala:- Buah pepaya yang diserang kulitnya menjadi tidak mulus, cacat seperti bergabus, dan berwarna agak kecoklatan.
Deskripsi:Ukuran tunggau relatif kecil 0,3 mm. - Tungau jantan berwarna merah dan berbentuk baji pipih. - Tungau betina berbentuk oval pipih dan berwarna merah atau merah kehitam-hitaman sampai hitam. - Selama hidupnya berlangsung sekitar 30 hari - Seekor betina bertelur antara 50-70 butir. Telur berwarna merah muda sampai kemerahan - Stadia telur sampai dewasa berkisar antara 3-5 minggu. - Pada musim panas, stadia tungau berlangsung lebih cepat antara 3-5 minggu, dan musim hujan berlangsung selama 4-5 minggu.
 


Polyphagotarsonemus latus

Spesies:Polyphagotarsonemus latus (Acarina: Tarsonematidae)
Inang:Cabai
Gejala:Permukaan daun bergelombang dan terdapat variasi perubahan warna daun yang tidak merata.
Deskripsi:Siklus hidup terdiri dari empat stadia yaitu telur, larva, nimfa, imago. Dan perkembangannya sangat singkat.Imago betina meletakkan telur antara 30-76 butir, pada permukaan daun selama 8-13 hari. Betina yang tidak kawin akan menghasilkan keturunan jantan semua, sedangkan betina yang kawin akan menghasilkan 4 telur betina dan 1 telur jantan. Telur tidak berwarna, bening, berbentuk elips tipis. Telur diletakkan satu per satu. Larva akan menetas 2-3 hari. Larva berukuran sangat kecil antara 0,1-0,2 mm berbentuk seperti buah pear dan memiliki 3 pasang tungkai. Fase pupa, tungau akan istirahat, bentuknya tidak berbeda dengan fase larva hanya tungkainya menjadi 4 pasang. Imago betina berukuran sekitar 0,2 mm dan tidak berornamen. Ukuran tubuh betina lebih besar dari pada jantan.
 
Pengendalian:Membersihkan gulma disekitar tanaman. Disemprot dengan akarisida seprti Kelthan, Acarin, Galecron, Gusathon dll.



 Polyphagotarsonemus latus
Spesies:Polyphagotarsonemus latus (Acarina: Tarsonematidae)
Inang:Tomat
Gejala:Permukaan daun bergelombang dan terdapat variasi perubahan warna daun yang tidak merata.
Deskripsi:Siklus hidup terdiri dari empat stadia yaitu telur, larva, nimfa, imago. Dan perkembangannya sangat singkat.Imago betina meletakkan telur antara 30-76 butir, pada permukaan daun selama 8-13 hari. Betina yang tidak kawin akan menghasilkan keturunan jantan semua, sedangkan betina yang kawin akan menghasilkan 4 telur betina dan 1 telur jantan. Telur tidak berwarna, bening, berbentuk elips tipis. Telur diletakkan satu per satu. Larva akan menetas 2-3 hari. Larva berukuran sangat kecil antara 0,1-0,2 mm berbentuk seperti buah pear dan memiliki 3 pasang tungkai. Fase pupa, tungau akan istirahat, bentuknya tidak berbeda dengan fase larva hanya tungkainya menjadi 4 pasang. Imago betina berukuran sekitar 0,2 mm dan tidak berornamen. Ukuran tubuh betina lebih besar dari pada jantan.
 
Pengendalian:Membersihkan gulma disekitar tanaman. Disemprot dengan akarisida seprti Kelthan, Acarin, Galecron, Gusathon dll.

No comments:

Post a Comment