ARAH DAN TUJUAN

TULISAN INI SEBAGAI PADUAN PEMBELAJARAN DALAM DUNIA PERTANIAN. BOLEH DI COPY SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI RUMAH. WALAU SEMUA BUKAN HASIL TULISAN SAYA ALIAS MENGAMBAIL DARI BERBAGAI SUMBER, NAMUN DISINI TUJUAN UTAMA SAYA ADALAH BERBAGI. SAYA SANGAT PEDULI DENGAN DUNIA PERTANIAN, SEHINGGA SAYA BUAT BLOG KHUSUS MENGENAI PERTANIAN

Wednesday, 6 February 2013

DEFINISI, MACAM, DAN PENGENDALIAN GULMA



Selain hama dan penyakit yang menyerang tumbuhan dan merugikan petani, gulma juga perlu mendapat perhatian khusus. Pada petani kadang kurang memperhatikan gulma sehingga dalam kurun waktu tertentu populasi gulma sudah melebihi batas. Gulma – gulma ini akan berkompetisi dengan tanaman utama dalam mendapatkan unsur hara yang diperlukan pertumbuhannya. Gulma dapat menjadi tempat persembunyian hama. Pembersihan gulma sangat penting untuk menekan perkembangan hama yang dapat menyerang tumbuhan.



 Gulma merupakan tumbuhan yang berasal dari spesies liar yang telah lama menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, atau spesies baru yang telah berkembang sejak timbulnya pertanian. Setiap kali manusia berusaha mengubah salah satu atau seluruh faktor lingkungan alami, seperti pembukaan hutan, pengolahan tanah, pengairan dan sebagainya, maka selalu akan berhadapan dengan masalah baru karena tumbuhnya tumbuhan yang tidak diinginkan yang merupakan salah satu akibat dari perubahan tersebut.
Berbagai batasan (definisi) gulma bersifat temporer (sementara) bergantung pada tempat dan waktu (objektif-subjektif).  Beberapa definisi untuk gulma antara lain :

1)  gulma adalah tumbuhan yang tidak sesuai dengan tempatnya;
2)  gulma adalah tumbuhan yang tidak dikehendaki;
3)  gulma adalah tumbuhan yang bernilai negatif;
4)  gulma adalah tumbuhan yang bersaing dengan manusia dalam memanfaatkan lahan;
5)  gulma adalah tumbuhan yang tumbuh secara spontan;
6)  gulma adalah tumbuhan yang tidak berguna (belum diketahui kegunaannya);
7)  gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak dikehendaki pada waktu tertentu sehingga kita berusaha memberantas atau mengendalikannya.

Sebagai contoh, eceng gondok (Eichornia crassipes) pada awalnya merupakan tanaman hias, namun dengan berjalannya waktu eceng gondok ini menjadi gulma perairan.  Di Rawa Pening gulma eceng gondok hampir menutupi seluruh permukaan perairan. Mikania cordata pada awalnya juga merupakan tanaman penutup tanah, namun dengan berjalannya waktu menjadi gulma di perkebunan karet.  Rumput Guatemala yang merupakan makanan ternak/penutup tanah di Indonesia, namun di Malaysia menjadi gulma.

Kerugian Akibat Gulma
a.  Bidang Pertanian
          Gulma dapat menyebabkan kerugian pada berbagai bidang kehidupan.  Pada bidang pertanian, gulma dapat menurunkan kuantitas hasil tanaman.  Penurunan kuantitas hasil tersebut disebabkan oleh adanya kompetisi gulma dengan tanaman dalam memperebutkan air tanah, cahaya matahari, unsur hara, ruang tumbuh dan udara yang menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat. Pertumbuhan tanaman yang terhambat akan menyebabkan hasil menurun.  Besarnya penurunan hasil tanaman tergantung pada varietas tanaman, kesuburan tanah, jenis dan kerapatan gulma, lamanya kompetisi dan tindakan budidaya.  Di Indonesia penurunan hasil akibat gulma diperkirakan mencapai 10-20%.  Gulma juga dapat menurunkan kualitas hasil pertanian akibat tercampurnya biji-biji gulma dengan hasil panen pada saat panen maupun akibat tercampurnya biji-biji gulma sewaktu pengolahan hasil.  Sebagai contoh, biji gulma Ambrosia sp., Brassica sp.,dan Agrostemma githag bila tercampur sewaktu pengolahan biji gandum akan menyebabkan bau dan rasa tepung tidak enak dan tidak disukai sehingga menyebabkan harga menurun.

Gulma juga menyebabkan kesulitan dalam praktek budidaya, seperti dalam pengolahan tanah, penyiangan, dan pemanenan yang menyebabkan peningkatan biaya produksi.  Gulma pada saluran irigasi menghambat aliran air sehingga pemberian air ke sawah terhambat.  Gulma dapat menjadi inang bagi hama atau patogen penyakit.  Gulma harendong (Melastoma sp.) menjadi inang hama teh Helopeltis antonii, gulma jajagoan (E. crusgalli) menjadi inang penggerek padi (Tryphoriza innotata), gulma babadotan (Ageratum conyzoides) menjadi inang hama lalat bibit kedelai (Agromyza sp.), gulma Eupathorium adenophorum menjadi inang penyakit pseudomozaik virus pada tembakau Deli, gulma ceplukan (Physalis angulata) menjadi inang penyakit virus pada kentang.  Selain sebagai inang bagi hama dan penyakit, gulma juga dapat menjadi parasit bagi tanaman budidaya.  Sebagai contoh, gulma rumput setan (Striga asiatica) dapat menjadi parasit pada tanaman jagung dan padi ladang, gulma Orobanche spp. pada padi, jagung, tebu, gandum, dan tembakau. Gulma juga dapat menimbulkan alelopati pada tanaman yang menyebabkan penurunan pertumbuhan tanaman. 

 b.  Bidang Peternakan
Pada bidang peternakan, gulma menyebabkan penurunan produksi pakan ternak akibat adanya kompetisi ataupun alelopati gulma yang menyebabkan mutu hasil ternak menurun.  Sebagai contoh, gulma Allium sp., Hymenoxys odorata dan Ambrosia trifida bila termakan sapi perah akan menyebabkan susu yang dihasilkan berbau tidak enak dan mutu wol juga menurun. Terdapat spesies gulma tertentu beracun dan menyebabkan kematian pada ternak. Gulma kirinyuh (Eupathorium sp.) di Flores dilaporkan dapat mematikan sapi.

c.  Bidang Perikanan
Pada bidang perikanan, gulma dapat menyebabkan beberapa kerugian.   Gulma air mempercepat hilangnya air (evapotranspirasi).  Gulma Salvinia molesta menyebabkan evapotranspirasi yang lebih besar dibandingkan dengan tanpa gulma Salvinia molesta.  Gulma Eichhornia crassipesjuga menyebabkan evapotranspirasi lebih besar, yaitu 3-5 kali dibandingkan dengan tanpa E. crassipes.  Adanya gulma di perairan juga menyebabkan menurunnya kapasitas waduk atau danau karena massa gulma air.  Gulma di permukaan air juga dapat menghambat penetrasi cahaya matahari sehingga menyebabkan menurunnya pertumbuhan algae dan plankton yang berakibat menurunnya produksi ikan.  Gulma yang tumbuh lebat di dalam perariran menyebabkan penurunan kadar oksigen sehingga menyebabkan pertumbuhan ikan terganggu.  Pada kegiatan penangkapan ikan, gulma yang hidup di permukaan maupun di dalam air dapat menyulitkan penangkapan ikan.

d.  Bidang Lain
          Keberadaan gulma dapat menyebabkan kerugian pada beberapa bidang lainnya.  Gulma menyebabkan hambatan pada bidang transportasi dan rekreasi sungai, waduk, dan danau.  Gulma yang tumbuh di taman pekarangan menyebabkan penurunan nilai estetika taman. Biaya pemeliharaan taman, lapangan golf, pekarangan, rel kereta api meningkat dengan adanya gulma.  Gulma tertentu mengganggu kesehatan manusia, seperti serbuk sari gulma Artemisia vulgaris menyebabkan selesma, serbuk sari gulma Cynodon dactylon, Cyperus rotundus, Eleusine indica, dan Mimosa pudica  menimbulkan alergi.

Penggolongan Gulma

a.     Berdasarkan Habitat (ekologi)
Berdasarkan habitatnya, gulma digolongkan menjadi dua yaitu gulma obligat dan fakultatif.  Gulma obligat yaitu gulma yang hidup pada tempat yang sudah ada campur tangan manusia, seperti pada  daerah pemukiman dan pertanian.  Sebagai contoh, gulma babadotan (Ageratum conyzoides) dan gulma ceplukan (Physalis angulata) hidup pada habitat pertanian.  Gulma fakultatif adalah gulma yang hidup pada tempat yang sudah ataupun belum ada campur tangan manusia.  Sebagai contoh, gulma bawang liar (Allium sp.), pakis-pakisan (Ceratoptoris sp.dan Nephrolepsis sp.).

b.   Berdasarkan Sifat Hidup (umur)
Berdasarkan sifat atau umur hidupnya, gulma digolongkan menjadi gulma semusim (annual), gulma tahunan (perennial), dan gulma dwitahunan (biannual). Gulma semusim adalah gulma yang siklus hidupnya tidak lebih dari satu tahun (annual), contohnya gulma gulma babadotan (Ageratum conyzoides).    Gulma tahunan adalah gulma yang dapat hidup lebih dari satu tahun hingga beberapa tahun (perennial). Beberapa contoh gulma perennial adalah Chromolaena odorataLantana camara danImperata cylindrica. Gulma dwitahunan adalah gulma yang memiliki siklus hidup dua tahun, umumnya terdapat di daerah temperate, contoh: Cyperus iria.

c.  Berdasarkan Daerah Asal
Berdasarkan daerah asal, gulma dibedakan menjadi gulma domestik dan gulma eksotik.  Gulma domestik adalah gulma asli di suatu tempat/daerah, contohnya gulma alang-alang (Imperata cylindrica) di Indonesia.  Gulma eksotik yaitu gulma yang berasal dari daerah (negara) lain, contohnya gulma eceng gondok (Eichhornia crassipes) dan gulma kiambang (Salvinia molesta) berasal dari negara lain.

d.  Berdasarkan Kesamaan Respon terhadap Herbisida
Berdasarkan kesamaan respon terhadap herbisida, gulma dibedakan menjadi tiga golongan yaitu gulma rumput-rumputan (grasses), gulma berdaun lebar (broadleave), dan gulma teki (sedges).  Gulma rumputan atau disebut sebagai gulma berdaun pita merupakan gulma dari kelompok graminae yang memiliki ciri-ciri tulang daun sejajar tulang daun utama, panjang dan lebar daun jelas berbeda.  Contoh gulma golongan rumput antara lainCynodon dactylonAxonopus compressusPaspalum conjugatum, dan masih banyak lagi.  Gulma golongan teki merupakan gulma dari famili Cyperaceae dengan ciri utama penampang batangnya segitiga. Gulma berdaun lebar sebagian besar merupakan dikotil tetapi ada beberapa golongan monokotil, seperti eceng gondok dan lidah buaya.

e.   Berdasarkan Tempat Tumbuh
Berdasarkan tempat tumbuhnya, gulma digolongkan menjadi gulma darat(terestrial) dan gulma air (aquatic). Gulma terrestrial adalah gulma yang tumbuh di daratan, seperti Cyperus rotundus.  Gulma aquatic adalah gulma yang tumbuh di air/perairan, seperti eceng gondok (Eichornia crassipes), kayu apu (Pistia stratiotes).

f.       Berdasarkan Sifat Gangguannya (Kompetisinya)
Berdasarkan sifat gangguannya, gulma digolongkan menjadi gulma biasa (common weed) dan gulma ganas (noxius weed).  Gulma biasa (common weed) adalah gulma yang menyebabkan gangguan kurang nyata pada tanaman budidaya.  Gulma ganas (noxious weed) adalah golongan gulma yang gangguannya nyata.
Beberapa ciri gulma ganas antara lain : a) Menimbulkan kemerosotan hasil secara nyata.  Sebagai contoh, Scirpus supinus dengan populasi 200/m2 belum menurunkan hasil tanaman padi.  Scirpus maritimus dengan populasi 20/m2telah menurunkan hasil padi secara nyata; b) cara perbanyakan vegetatif dan ataupun generatif berlangsung cepat; c) laju pertumbuhan vegetatif sangat tinggi; d) propagula (alat perkembangbiakannya) mempunyai dormansi yang ekstrim; e) mampu bertahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Beberapa spesies gulma dapat bermodifikasi tertentu sesuai dengan keadaan lingkungan yang dihadapinya. Contoh gulmaPaspalum vaginatum pada air tawar habitusnya besar, pada air asin atau keadaan kekurangan air habitusnya kecil. Gulma Portulaca sp. pada musim hujan daunnya besar, pada musim kering daunnya kecil.  Dengan adanya berbagai sifat tersebut pada umumnya gulma ganas sukar dikendalikan.

g.     Berdasarkan Jenis/Kelompok Tanaman Budidaya
Berdasarkan jenis tanaman budidaya yang menjadi tempat tumbuhnya, gulma digolongkan menjadi gulma tanaman pangan, gulma tanaman perkebunan, dan gulma tanaman padi sawah.  Namun, penggolongan ini kurang jelas.  Misalnya gulma Borreria alata, dijumpai pada lahan tanaman perkebunan, tetapi juga dijumpai pada lahan tanaman pangan.

h.  Berdasarkan Kondisi (sifat) Lahan Tempat Tumbuh
Berdasarkan sifat lahan tempat tempat tumbuhnya, gulma dapat digolongkan menjadi gulma pada pH tinggi atau pH rendah, gulma pada tanah berlengas tinggi atau rendah, gulma yang tahan pada kadar garam tinggi, dan gulma yang tumbuh baik pada tempat terlindung cahaya atau sebaliknya. Sebagai contoh, gulma Imperata cylindricamampu tumbuh dengan baik pada tanah sangat masam selama kondisi cahaya terbuka penuh. Gulma harendong (Melastoma malabathricum) merupakan indikator gulma di tanah masam.
Gulma dari golongan pakis akan tumbuh subur pada areal yang lembab dan ternaungi. Seringkali gulma golongan pakis ini mendominasi areal perkebunan yang telah menghasilkan, karena kondisi ekologinya yang cocok.

Berdasarkan karaktristik yang dimiliki, gulma dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu teki, rumput, dan gulma daun lebar.


1. Teki


Kelompok teki – tekian memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian mekanis, karena memiliki umbu batang di dalam tanah yang mampu bertahan berbulan – bulan. Contohnya adalah teki ladang (Cyperus rotundus).


2. Rumput


Gulma dalam kelompok ini berdaun sempit seperti teki tetapi menghasilkan stolon. Stolon ini di dalam tanah berbentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik. Contohnya adalah alang – alang (Imperata cylindrica).


3. Gulma daun lebar


Berbagai macam gulma dari ordo Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budi daya. Kompetisi terhadap tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Contoh dari gulma berdaun lebar ini adalah daun sendok.


=======================================================================


“Pengendalian Gulma”

Pengendalian gulma memerlukan strategi yang khas untuk setiap kasus. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan pengendalian gulma antara lain sebagai berikut :


a) Jenis gulma dominan
b) Tanaman budi daya utama
c) Alternatif pengendalian yang tersedia
d) Dampak ekonomi dan ekologi


Saat ini cukup banyak hebisida (pembasmi gulma) yang tersedia di toko pertanian. Meskipun demikian, kita perlu hati – hati dalam memilih dan menggunakan herbisida. Memperhatikan cara pemakaian herbisida dengan benar sangatlah dianjurkan.


Tujuan pembersihan gulma antara lain untuk mengurangi tumbuhan pengganggu yang akan menjadi pesaing tanaman utama. Selain itu juga karena gulma merupakan inang alternetif dan tempat persembunyian hama penyakit.


Setelah mempelajari tentang gulma yang selalu merugikan manusia, ada juga gulma yang tidak merugikan bagi siapapun, yaitu tanaman Rosela (Hibiscus sabdariffa l.), entah kenapa tanaman ini termasuk gulma, kami mendapatkan ini dari satu media Internet yang membahas tentang hama dan penyakit tumbuhan. Padahal pengertian dari gulma itu sendiri yaitu tanaman pengganggu yang menekan pertumbuhan hama dan penyakit, dilihat dari sisi manfaat tanaman rosela banyak sekali, antara lain mengatasi batuk, lesu, demam, gusi berdarah, penahan kekejangan, anti cacing, anti bakteri, anti septik, menurunkan kolesterol dalam darah, asam urat. Melihat dari manfaat – manfaat tanaman ini, tanaman ini tidak menunjukkan tanaman yang mendatangkan penyakit bagi manusia, malah kebalikannya, tanaman ini dapat menyembuhkan beberapa penyakit manusia, jadi mengapa banyak orang yang menyebut tanaman ini menjadi tanaman gulma? Karena tanaman rosela ini mudah sekali terserang penyakit dan menularkannya ke tumbuhan lain, dan banyak sekali hewan – hewan hama hinggap di daun / batangnya.



Sifat Umum Gulma Dibandingkan dengan Tanaman
          Gulma memiliki sifat umum yang dapat membedakan dengan tanaman budidaya antara lain : adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan terganggu, jumlah biji yang dihasilkan banyak sekali, daya kompetisi tinggi, dormansi biji lama sekali, kesanggupan bertahan hidup pada keadaan lingkungan tumbuh yang tidak menguntungkan lebih besar, sanggup menyebar luas/berkembang biak secara vegetatif disamping pembiakan generatif.  Dengan sifat-sifat tersebut, maka gulma sering mendapat julukan The Strong Competitor, The Exellent Travellers/The Silent Travellers, One Year of Seed Gives Seven Years of Weeds.



Beberapa Manfaat / Kegunaan Gulma
          Selain merugikan, beberapa gulma juga memberikan manfaat bagi manusia.  Beberapa manfaat yang diperoleh dari tumbuhan gulma antara lain sebagai bahan penutup tanah dalam bentuk mulsa yang kemudian akan meningkatkan bahan organik setelah melapuk, mengurangi atau mencegah bahaya erosi, sebagai bahan makanan ternak, sebagai penghasil bahan bakar (biogas, arang), sebagai bahan baku industri/kerajinan (kertas, anyaman), sebagai media tumbuh jamur merang (gulma air), dan sebagai bahan obat-obatan tradisional.

No comments:

Post a Comment