ARAH DAN TUJUAN

TULISAN INI SEBAGAI PADUAN PEMBELAJARAN DALAM DUNIA PERTANIAN. BOLEH DI COPY SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI RUMAH. WALAU SEMUA BUKAN HASIL TULISAN SAYA ALIAS MENGAMBAIL DARI BERBAGAI SUMBER, NAMUN DISINI TUJUAN UTAMA SAYA ADALAH BERBAGI. SAYA SANGAT PEDULI DENGAN DUNIA PERTANIAN, SEHINGGA SAYA BUAT BLOG KHUSUS MENGENAI PERTANIAN

Wednesday, 6 February 2013

PENYAKIT PENTING PADA TEH




Exobasidium vexans, Famili Exobasidiaceae, Ordo Exobasidiales

BLISTER BLIGHT


Penyakit cacar daun teh yang disebabkan oleh jamur E. vexans dapat menurunkan produksi pucuk basah sampai 50 persen karena menyerang daun atau ranting yang masih muda.

Umumnya serangan terjadi pada pucukpeko, daun pertama, kedua dan ketiga. Gejala awal terlihat bintik-bintik kecil tembus cahaya, kemudian bercak melebar dengan pusat tidak berwarna dibatasi oleh cincin berwarna hijau, lebih hijau dari sekelilingnya dan menonjol ke bawah. Pusat bercak menjadi coklat tua akhirnya mati sehingga terjadi lubang.

Penyakit tersebar melalui spora yang terbawa angin, serangga atau manusia.Perkembangan penyakit dipengaruhi oleh kelembaban udara yang tinggi, angin,ketinggian lokasi kebun dan sifat tanaman.Banyaknya bulu daun pada peko dapat mempertinggi ketahanan terhadap penyakit cacar. Kedatangan cacar daun dapat diramalkan apabila dalam 7-10 hari berturut-turut turun hujan.

Pengendalian penyakit dilakukan dengan pengaturan naungan agar sinar matahari dapat masuk ke kebun. Pemangkasan teh di musim kemarau agar tanaman yang baru dipangkas dapat berkembang karena pada saat ini cacar teh sulit berkembang.

Pengaturan daur petik kurang dari 9 hari dapat mengurangi sumber penularan baru karena pucuk terserang sudah terpetik. Untuk pencegahan, sebaiknya ditanam klon
teh yang tahan seperti PS 1 dan RB 1.




=======================================================================================

Penyakit akar

1) Ganoderma philippii
2) Poria hypolateritia
3) Rosellinia arcuata dan R.bunodes
4) Ustulina deusta
5) Armillaria mellea

ROOT FUNGUS



GGanoderma philippii lanjut pada tanah



Penyakit akar yang penting pada tanaman teh yaitu: 
(1) Penyakit akar merah anggur;
(2) Penyakit akar merah bata;
(3) Penyakit akar hitam;
(4) Penyakit leher akar;
(5) Penyakit kanker belah.

Kelima penyakit ini menular melalui kontak akar sakit dengan akar sehat atau melalui benang jamur yang menjalar bebas dalam tanah atau pada sampah-sampah diatas permukaan tanah (jamur kanker belah).

Gejala pada tanaman terserang adalah daun menguning, layu, gugur dan akhirnya
tanaman mati. Untuk mengetahui penyebabnya, harus melalui pemeriksaan akar. Batang tanaman teh terbelah dari bagian bawah ke atas, kayu menjadi busuk kering dan lunak sehingga mudah hancur (penyakit kanker belah). Unsur yang mempengaruhi penyebaran penyakit adalah ketinggian tempat, jenis/ kondisi tanah dan jenis pohon pelindung.

Pengendalian dilakukan dengan penanaman pohon pelindung yang tahan,membongkar tanaman teh yang terserang,dan menjaga kebersihan kebun. Juga pemberian Trichoderma sp. 200 gram per pohon pada lubang bekas tanaman yang dibongkar dan tanaman disekitarnya pada awal musim hujan, di ulang setiap 6 bulan sekali sampai tidak ditemukan gejala penyakit akar di daerah tersebut. Tanaman teh disekitarnya diberi pupuk kandang atau pupuk organik.


=====================================================================================


Penyakit busuk daun

Calonectria kyotensis (= Cylindrocladium scoparium),Famili Hypocreaceae, Ordo Hypocreales dan
Glomerella cingulata, Famili Phyllacoraceae, Ordo Phyllachorales 


Penyakit busuk daun disebabkan oleh C. scoparium dan G. cingulata yang menyerang tanaman teh di pesemaian,dapat mengakibatkan matinya setek teh.Pada bibit terserang, timbul bercakbercak coklat pada daun induknya,dimulai dari bagian ujung atau dari ketiak daun.Pada serangan lanjut, daun induk terlepas dari tangkai, akhirnya setek mengering /mati. Serangan dimulai dari ujung tunas, kemudian meluas ke bawah akhirnya seluruh tunas mengering.

Penyebaran penyakit melalui konidia yang dapat bertahan lama di dalam tanah. Pencegahan penyakit dilakukan dengan mengatur kelembaban di pesemaian dan membuat parit penyalur air untuk mencegah penggenangan (drainase).Apabila ditemukan gejala, langsung dilakukan penyemprotan fungisida kontak yang telah direkomendasikan
(misal yang berbahan aktif Mankozeb 80%).



DAFTAR PUSTAKA

Anonim (1992). Pengendalian hama, penyakit dan gulma di perkebunan teh: Pengendalian Hama. Pusat Penelitian Perkebunan Gambung, Bandung,Indonesia.

Widayat, Wahyu (1989). Hama-Hama Penting pada Tanaman Teh dan Cara Pengendaliannya. Balai Penelitian Teh dan Kina, Gambung, Bandung,Indonesia.

No comments:

Post a Comment