PENDAHULUAN
- Bahan Organik merupakan salah satu konstituen tanah yang sangat penting untuk menjaga agar fungsi tanah dalam mendukung pertumbuhan tanaman tetap optimal.
- Hampir semua bentuk kehidupan di dalam tanah, juga sangat tergantung kepada bahan organik baik sebagai sumber energi maupun sebagai sumber nutrisi.
- Bahan organik di dalam ekosistem terdiri dari bahan organik yang berada di atas permukaan tanah dan yang berada di bawah permukaan tanah.
- Bahan organik yang berada di atas permukaan tanah biasanya terdapat dalam bentuk seresah (akumulasi residu tanaman/hewan) dan sebagian terdapat dalam bentuk yang sedang terdekomposisi.
- Bahan organik yang berada di bawah tanah umumnya telah menjadi bentuk sebagai senyawa humus (humic substance)
- DISTRIBUSI BAHAN ORGANIK TANAH
- Distribusi bahan organik tanah tergantung pada JENIS TANAH danLINGKUNGANNYA (EKOSISTEM)
- Distribusi dapat dibedakan menurut EKOSISTEM HUTAN dan PADANG RUMPUT
- Distribusi dan jumlah bahan organik pada ekosistem hutan dapat dilihat dari tiga bagian, yaitu: 1. Tegakan tanaman (+ 70-80 ton/ha atau 34-40 %),
- SIFAT-SIFAT BAHAN ORGANIK TANAH
- Bahan organik merupakan salah satu dari konstituen tanah, sehingga sangat penting untuk menjaga fungsi tanah.
- Sifat-sifat bahan organik, antara lain :
- Mempunyai bobot isi (bulk density) yang rendah (0,1-0,5 g cm-1))
- Mempunyai luas permukaan spesifik tinggi
- Mempunyai kemampuan menyerap air yang tinggi (sampai 3 kali lipat dari bobot keringnya)
- Bersifat agak plastis tetapi tidak lekat.
- Mempunyai kapasitas tukar kation (KTK) tinggi hingga 150-200 me/100 g karena memiliki gugus-gugus fungsional yang banyak :
- Hidroksil (-OH)
- Karboksil (-COOH)
- Fenolik ( ---<>OH ), dll.
- Bersifat amfotir (bertindak sebagai basa pada kondisi asam dan bertindak sebagai asam pada kondisi alkalis)
- Bersifat hesteriosis jika terjadi pembasahan dan pengeringan.
- Memiliki titik muatan nol (pHo) sangat rendah.
- Bermuatan variabel
2. Permukaan tanah (14-17 ton/ha atau 7-8%), dan
3. Tanah (114-120 ton/ha atau 44-47%).
- FAKTOR KANDUNGAN ORGANIK TANAH
- Di dalam tanah, jumlah kandungan C-organik sangat tergantung pada jenis tanah dan kadar ini juga tergantung dari faktor-faktor pembentukan tanah, yaitu OM = ƒ (c, v, r, p, t, m)
- dimana :
- OM = bahan organik (organic matter)
- c = iklim (climate)
- v = vegatasi (vegetation)
- r = timbulan/topografi (relief)
- p = bahan induk tanah (parent material)
- t = waktu (time), dan
- m = manusia (pengelolaan tanah)
- Perbandingan relatif kandungan bahan organik pada beberapa tanah adalah
- Sangat tinggi (mis : gambut /HISTOSOL, GELLISOL)
- Tinggi (misalnya : MOLLISOL)
- Sedang (mis. : ANDISOL, VERTISOL, INCEPTISOL)
- Rendah (misalnya: SPODOSOL, INCEPTISOL, ALFISOL, ENTISOL)
- Sangat Rendah (mis.: OXISOL, ULTISOL, ARIDISOL)
- SUSUNAN BAHAN ORGANIK TANAH
- Kualitas bahan organik di dalam sangat tergantung dari susunan kimianya
- Bahan organik Tanah secara garis besar dibagi atas :
- Fraksi organik kasar (serasah dan residu tanaman) ------ C/N tinggi
- Komponen mikroorganisme (jamur, bakteri, actinomicetes, dll,)
- Fraksi humus (senyawa humat) :
- Asam Fulvat (fulvic acid)
- Berbobot molekul agak rendah
- Bersifat agak asam
- Banyak mengandung gugus karboksilat
- Larut dalam asam
- Berwarna agak cerah
- Asam Humat (humic acid)
- Berbobot molekul tinggi
- Bersifat agak alkalis
- Banyak mengandung gugus metoksi
- Tidak Larut dalam asam
- Berwarna coklat kehitaman (gelap)
- Humin (Tidak larut)
- KOMPOSISI SENYAWA ORGANIK TANAH
- Secara kimia, susunan bahan organik terdiri atas berbagai macam senyawa, antara lain :
- Polisakarida (selulosa, hemiselulosa)
- Poliuronida
- Lignin
- Enzim, Protein, asam-asam amino, dan vitamin
- Lemak, waks, dan sejenisnya.
- Asam-asam organik sederhana (karboksilat, stearat, malonat, tartrat, dll.)
- Asam-asam organik kompleks (humat, fulfat, humin, dll.)
- Organik larut
- Unsur mineral (element)
- PERANAN BAHAN ORGANIK TANAH
- Memperbaiki sifat-sifat biologi tanah
- sumber energi bagi jasad hidup tanah
- meningkatkan jumlah dan aktivitas mikroorganisme
- meningkatkan aktivitas beberapa reaksi enzimatik
- menjaga kesehatan tanah
- menambah kandungan humus tanah
- sebagai bahan remediasi dan ameliorasi tanah
- Memperbaiki sifat-sifat fisika tanah
- membentuk agregat tanah
- membuat tanah lebih lunak
- memperbaiki kompaksi dan aerasi tanah
- mampu menyerap air lebih tinggi
- menjaga suhu tanah dan kerusakan partikel akibat erosi (dalam bentuk mulsa)
- Memperbaiki sifat-sifat kimia tanah
- sumber unsur hara
- meningkatkan ketersediaan unsur hara
- menetralisir keasaman dan kebasaan tanah
- menurunkan pH tanah
- memacu pertumbuhan tumbuhan karena mengandung auksin dan hormon pertmbuhan
- mencegah keracunan dari logam-logam berat
- SUMBER BAHAN ORGANIK TANAH
- Sisa-sisa Tanaman (plant residues)
- Pupuk kandang (manures)
- Pupuk Hijau (green manure)
- Lamtoro
- Cover crops (mis. Crotalaria, Mimosa sp.Colopogonium,.)
- Gamal (Glyricidia)
- Kekacangan (legumes)
- Rerumputan (graminae), dll.
- Pendauran bahan organik (alley cropping, relay cropping, intercropping, dll.)
- Limbah organik (limbah pertanian, limbah pabrik, sludge, stelling) dll.
- Pemanfaatan gambut, dll.
- Mikroorganisme
No comments:
Post a Comment