ARAH DAN TUJUAN

TULISAN INI SEBAGAI PADUAN PEMBELAJARAN DALAM DUNIA PERTANIAN. BOLEH DI COPY SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI RUMAH. WALAU SEMUA BUKAN HASIL TULISAN SAYA ALIAS MENGAMBAIL DARI BERBAGAI SUMBER, NAMUN DISINI TUJUAN UTAMA SAYA ADALAH BERBAGI. SAYA SANGAT PEDULI DENGAN DUNIA PERTANIAN, SEHINGGA SAYA BUAT BLOG KHUSUS MENGENAI PERTANIAN

Monday, 11 March 2013

Budidaya Adenium


PDFCetakE-mail
Oleh BPTP Jakarta   

PERSYARATAN TUMBUH
Adenium ideal ditanaman di daerah dengan ketinggian maksimal 700 m dpl dengan suhu 25-30oC. Adenium lebih senang hidup di lingkungan panas, kering dan bersuhu tinggi, namun kurang cocok di dataran tinggi atau tempat teduh. Adenium memerlukan sinar matahari langsung untuk pertumbuhan batang, memunculkan bunga, serta memicu pertumbuhan akar dan membuat cabang menjadi besar dan kokoh. Kebutuhan sinar matahari langsung ini sekitar 5-12 jam per hari.
MEDIA TANAM
Adenium membutuhkan media yang poros sehingga tidak mengikat air terlalu lama. Media yang kurang poros akan menyebabkan air tertahan dan meningkatkan kelembaban, yang menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit dan akar mudah membusuk. Beberapa media yang dapat digunakan antara lain pasir kasar, sekam bakar dan coco peat. Salah satu contoh media adalah pasir + sekam bakar + pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Contoh lainnya adalah arang sekam + coco peat + pasir dengan perbandingan 37:30:30. Penggantian media tanam dapat dilakukan setiap 6 bulan sekali atau setahun sekali.
PENANAMAN
Adenium biasanya ditanam di dalam pot plastik karena plastik tidak menyerap air sehingga kelembaban akan terjaga tetap rendah. Di dasar atau samping pot sebaiknya diberi lubang sebagai tempat keluar air agar media tidak kelebihan air. Lubang di dasar pot berguna pula sebagai jalan keluar masuk udara. Di bagian dasar pot biasanya ditambahkan potongan genting atau styrofoam yang disusun sedemikian rupa sehingga tidak menghalangi jalan air. Ukuran pot disesuaikan dengan ukuran tanaman sehingga pertumbuhan tanaman tidak terhambat terutama pertumbuhan akar dan bonggol. Jangan menggunakan pot yang terlalu kecil dan ceper karena akan menghambat pertumbuhan akar.
PENYIRAMAN
Karakter Adenium tidak memerlukan terlalu banyak air, tidak menyukai lahan basah dan tergenang air dalam waktu lama. Untuk itu, Adenium jangan sampai terkena guyuran hujan atau mendapatkan air yang terlalu berlebihan karena akan mengganggu pertumbuhan dan tanaman menjadi mudah rusak dan busuk. Untuk mengetahui apakah tanaman membutuhkan air bisa diketahui dengan mengorek media. Jika media terasa lembab maka penyiraman belum perlu dilakukan sebaliknya bila media terasa kering berarti tanaman membutuhkan air dan perlu disiram. Secara umum, penyiraman dilakukan 1-2 kali seminggu pada pagi hari. Air yang digunakan sebaiknya air sumur dan bukan air permukaan seperti air sungai atau kolam dan jumlahnya tidak berlebihan. Penyiraman dianggap cukup jika air sudah keluar dari lubang pot. Di daerah yang curah hujannya cukup tinggi, sebaiknya tanaman dinaungi oleh plastik UV atau ditempatkan di teras rumah yang terbuka agar tetap dapat terkena sinar matahari langsung dan terhindar dari guyuran hujan.
PEMUPUKAN
Pemberian pupuk harus rutin dan tepat dosis agar pertumbuhan tanaman sempurna. Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk slow release seperti Growmore, Hyponex dan Dekastar. Pemupukan bisa dilakukan tiga bulan sekali dengan dosis sesuai yang tertera pada kemasan pupuk. Bisa juga digunakan pupuk daun seperti Gandasil dengan dosis setengah takaran dari yang tertera di label. Pemupukan dilakukan dengan cara disiramkan langsung pada media dan bukan pada daun karena adanya lapisan lilin di daun yang akan menghalangi penyerapan pupuk. Selain pupuk kimia, bisa juga digunakan pupuk kandang atau kompos yang ditambahkan pada permukaan media tanam setiap 1 bulan sekali. Untuk merangsang pertumbuhan akar, batang, daun (tanaman kecil dan vegetatif) gunakan pupuk dengan kandungan natrium, phosfor dan kalium (NPK) seimbang sedangkan untuk merangsang pembungaan, gunakan pupuk yang kandungan phosfornya lebih tinggi.
ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) dan PENGENDALIANNYA
a. Aphids. Kutu berwarna kuning dan menyerang daun muda. Daun yang terserang cenderung mengeriting dan tumbuh tidak sempurna. Penanggulangannya dengan menyemprot insektisida Confidor 0,5-1 ml/L air.
b. Thrips. Kutu berwarna hitam dan menyerang kuncup bunga sehingga bunga gagal mengembang dan menjadi kering. Salah satu alternatif untuk mengatasinya adalah dengan disemprot Agrimex dengan dosis 0,5 ml/L air atau Metindo 1 g/L air.
c. Root mealy bug. Kutu berwarna putih dengan bentuk seperti kutu rambut. Kutu ini bersarang di media yang lembab. Tanaman yang terserang akan mengalami layu pucuk disertai pembusukan akar. Bila media dibongkar akan terdapat kutu bertepung putih menempel pada akar. Untuk mengatasi-nya gunakan Dazomet 98%, Dursban atau Diazinon dengan dosis 1 ml/L air. Larutan disiramkan ke media karena kutunya berada di dalam media. Kalau serangan terlalu parah media harus diganti. d. Fungus gnat. Mirip lalat berwarna hitam dengan sayap transparan dan menyerang bunga. Bunga yang terserang akan berbintik hitam pada kuncup bunga, dan selanjutnya akan membusuk dan gugur. Mengatasinya dengan menyemprot Trigard, Agrimec dosis 0,5 ml/L air pada bagian yang terserang.
e. Pomopsis. Adanya serangan penyakit ditandai dengan bercak coklat pada daun dan kemudian membusuk. Penanggulangannya dengan menyemprotkan fungisida seperti Manzate, Daconil atau Ortocide dengan dosis 1 g/L air. f. Layu pucuk/layu fusarium. Tanaman yang terserang jamur fusarium ini pucuk daunnya akan layu dan membusuk sehingga tanaman akan berhenti bertunas. Cara mengatasinya dengan menyemprotkan Manzate Daconil atau Ortocide dengan dosis 1 g/L air.
g. Busuk akar. Kondisi ini bukan karena serangan cendawan ataupun bakteri. Kemungkinannya adalah akibat media yang terlalu lembab sehingga akar menjadi busuk. Cara mengatasinya dengan membongkar media tanam dan memotong bagian akar yang busuk. Bekas potongan diolesi fungisida Benlate, kemudian tanam lagi dengan media tanam baru dan jangan dulu disiram. Hama dan penyakit bisa dicegah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar tanaman. Di dalam pot biasanya tumbuh juga gulma dan rumput liar yang menjadi vector/pembawa penyakit kepada Adenium. Untuk itu, penyiangan
harus rutin dilakukan agar media tetap bersih. Penggunaan pestisida/insektisida untuk hama dan fungisida untuk penyakit menjadi langkah terakhir setelah tindakan pencegahan.

No comments:

Post a Comment