ARAH DAN TUJUAN

TULISAN INI SEBAGAI PADUAN PEMBELAJARAN DALAM DUNIA PERTANIAN. BOLEH DI COPY SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI RUMAH. WALAU SEMUA BUKAN HASIL TULISAN SAYA ALIAS MENGAMBAIL DARI BERBAGAI SUMBER, NAMUN DISINI TUJUAN UTAMA SAYA ADALAH BERBAGI. SAYA SANGAT PEDULI DENGAN DUNIA PERTANIAN, SEHINGGA SAYA BUAT BLOG KHUSUS MENGENAI PERTANIAN

Monday 3 October 2016

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

Cara budidaya kelapa sawit – Budidaya kelapa sawit merupakan usaha yang sangat menarik untuk dicermati karena produk akhir berupa minyak ini tetap merupakan primadona bisnis yang selalu menguntungkan.
Terutama bagi kalangan pembudi daya tanaman komoditi ini akan ikut merasakan manisnya bisnis yang satu ini.
Namun sebetulnya yang mesti kita ketahui bahwa bisnis ini akan selalu menghadapi tantangan utama yakni, kualitas, kuantitas serta kelestarian lingkungan  atau sering disebut  aspek  K3.
Untuk ini rasanya penting bagi yang tertarik di budidaya tanaman ini untuk membuka wacana baru bagaimana sebetulya gambaran singkat budi daya kelapa sawit ini :

SYARAT PERTUMBUHAN

Iklim

kadar penyinaran matahari rata-rata 5 s/d 7 jam per hari. Dimana curah hujan tahunan 1.500 s/d 4.000 mm. dan temperatur optimal 24 s/d 280C.
Ketinggian tempat yang ideal antara 1 s/d 500 m dpl. Kecepatan angin 5 s/d 6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.

Media Tanam Kelapa sawit

Sebagai media yang paling cocok untuk tanaman ini, ialah tanah yang mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur.
Mempunyai sistim drainage yang baik, permukaan air tanah cukup dalam.Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai  ataupun  daerah  sekitar muara sungai dapat dijadikan komplekm  perkebunan kelapa sawit.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

Pembibitan  dan  Penyemaian

Caranya kecambah dimasukkan  ke polibag  lapisan atas  pada tanah yang lembut dan gembur  yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm.
Tanah di kantong polibag harus selalu  kondisi lembab. Simpan kantong polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3 s/d 4 bulan dan berdaun 4 s/d 5 helai bibit dipindah untuk ditanamkan.

Teknik Penanaman

Cara Penanaman
Jadwal penanaman  usahakan pada musim hijan, caranya Lepaskan plastik polybag  dengan hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang.
Lalu Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama lebih 1 minggu di sekitar perakaran tanaman.
Pemeliharaan Tanaman
1). Penyulaman dan Penjarangan
jika ada tanaman bibit  yang mati  harus  disulam dengan bibit berumur 10 s/d 14 bulan.
2). Pemangkasan Daun
Ada  tiga macam pemangkasan yang kita kenali pada budidaya klapa sawit  yaitu:
  • Pemangkasan pasir. Maksudnya  pemangkasan untuk membuang  daun kering, buah pertama atau buah busuk waktu tanaman berumur 16 s/d 20 bulan.
  • Pemangkasan produksi. Memotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk  untuk persiapan panen umur 20 s/d 28 bulan.
  • Pemangkasan pemeliharaan. Membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga pada pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 28 s/d 54 helai.
3). Kastrasi Bunga
Memotong bunga  bunga jantan dan betina yang tumbuh pada waktu tanaman berumur 12 s.d 20 bulan.
4). Penyerbukan Buatan Dalam Penanaman Kelapa sawit
Untuk mengoptimalkan produksi buah pada setiap tandan yang berbuah, biasanya akan dibantu dengan menggunakan penyerbukan buatan oleh  serangga ataupun juga oleh manusia .
  • Penyerbukan yang dilakukan oleh manusia
Dilakukan saat tanaman berumur 2 s/d 7 minggu pada bunga betina yang sedang represif  atau saat bunga betina yang sudah siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan.
Adapun tanda  bunga yang sudah represif  biasanya kepala putiknya selalu terbuka, warna kepala putik cenderung kemerah merahan serta mengandung lendir.
Cara penyerbukan:
Seludang bunga, campurkan serbuk sari dengan talk murni, serbuk sari harus dari pohon yang berkwalitas baik dan biasanya sudah dipersiapkan  sebelumnya di laboratorium, lalu semprotkan serbuk sari pada kepala putik dengan menggunakan baby duster atau  puffer.
  • Penyerbukan oleh Serangga Kelapa Sawit.
Serangga penyerbuk Elaeidobius C. jika sudah tertarik pada bau bunga jantan kemudian serangga dilepas saat bunga betina sedang represif.
Salah satu keunggulan  dari cara ini ialah akan diperoleh tandan buah  jumlahnya yang lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi minyak lebih besar mencapai  15 persen dan produksi inti atau minyak inti  bisa  lebih meningkat sampai 30 persen

Hama dan Penyakit

Hama Tungau

Penyebab: tungau merah  atau Oligonychus. Untuk bagian diserang adalah daun. Gejala: daun menjadi tampak mengkilap dan berwarna bronz , Pengendalian: semprotkan  Pestona .

Ulat Setora

Penyebabnya  adalah ulat setora nitens.biasanya bagian yang diserang adalah daun. Dengan gejalanya berupa daun dimakan habis hanya tersisa batang lidinya saja.  Cara pengendalian, dilakukan Penyemprotan dengan  cairan Pestona.

Root Blast

Sebagai penyebabnya Rhizoctonia L dan Phythium Sp. Biasanya bagian yang diserang adalah akar.
Gejalanya berupa tanaman bibit di persemaian akan mati mendadak, pada tanaman  dewasa  melayu  akhirnya  mati, terjadi pembusukan akar.
Pengendalian  berupa pembuatan persemaian yang baik, pemberian air irigasi di musim untuk mengantisipasi musim kemarau serta dengan menggunakan bibit yang berumur lebih dari 11 bulan.Adapun langkah pencegahannya dengan menggunakn Natural GLIO.

Garis Kuning

Penyebab: Fusarium oxysporum,. Pada bagian daun yang diserang  dengan  gejala seperti  terjadi bulatan oval dengan warna kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun biasanya  daun akan mengering
Cara pengendaliannya dengan melakukan inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. Sementara tindakan pencegahan bisa menggunakan Natural GLIO  secara dini  maksudnya  sejak awal sudah dilakukan upaya ini.

Dry Basal Rot

Penyebab: Ceratocyctis P. Bagian diserang batang. Gejala: pelepah mudah patah, daun akan  membusuk lalu mongering .
Cara Pengendalian: Dengan  cara menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.
Catatan : Pergunakan pestisida jenis kimia yang dianjurkan. Jika pengendalian  cara lainya belum berhasil.

Panen

Mulai akan berbuah setelah berusia 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan sesudah diserbuki. Kelapa sawit dapat dipanen jika telah berumur 31 bulan, Jika paling sedikitnya 60 persen buah telah matang maka bisa dipanen, biasanya dari 5 buah pohon ini terdapat 1 tandan buah matang panen.


SUMBER : http://agroteknologi.web.id/panduan-singkat-cara-budidaya-kelapa-sawit-untuk-pemula/