ARAH DAN TUJUAN

TULISAN INI SEBAGAI PADUAN PEMBELAJARAN DALAM DUNIA PERTANIAN. BOLEH DI COPY SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI RUMAH. WALAU SEMUA BUKAN HASIL TULISAN SAYA ALIAS MENGAMBAIL DARI BERBAGAI SUMBER, NAMUN DISINI TUJUAN UTAMA SAYA ADALAH BERBAGI. SAYA SANGAT PEDULI DENGAN DUNIA PERTANIAN, SEHINGGA SAYA BUAT BLOG KHUSUS MENGENAI PERTANIAN

Wednesday 6 February 2013

BIOLOGI DAN ORGANISME TANAH



BIOLOGI TANAH
  • Biologi Tanah adalah bagian yang membahas tentang organisme hidup dan bahan organik yang ada di dalam tanah 
  • Bagian dari organisme hidup dan bahan organik di dalam tanah mineral sangat sedikit yaitu sekitar 5%, tetapi perannya sangat besar. 
  • Bahan organik tanah merupakan bagian dari konsep koloidal yang memegang peranan penting dalam kesuburan tanah. 
  • Bahan organik itu sendiri berpangkal dari kehidupan dalam tanah yang kita sebut biologi tanah.

ORGANISME TANAH

  • Organisme Tanah (soil organism) adalah semua jasad hidup yang terdapat di dalam tanah atau disebut juga dengan organisme hidup (living organisme).
  • Klasifikasi Organisme Tanah : 
    • Dilihat dari perannya pada tanaman, maka organisme tanah dibagi kepada dua kelompok besar, yaitu: 
      • Organisme yang menguntungkan misalnya : mikoriza, rhizobium, dll.
      • Organisme yang merugikan misalnya : patogen, parasit, dll. 
  • Berdasarjan jenisnya, organisme tanah juga dibagi atas tiga kelompok, yaitu : 
    • Kelompok tumbuhan (flora) 
    • Kelompok binatang (fauna) 
    • Kelompok virus
  • Aktivitas Organisme Tanah
    • Faktor yang mempengaruhi aktivitas organisme tanah meliputi :
      • Vegetasi (Hutan, padang rumput, rawa, belukar)
      • Iklim (curah hujan, suhu, kelembaban)
      • Tanah (unsur hara, kemasaman, kelengasan, toxisitas)
    • Parameter aktivitas organisme tanah meliputi :
      • Jumlahnya di dalam tanah
      • Biomassa
      • Aktivitas metabolik
  • Peranan Organisme Tanah
    • Positif
      • Penyedia unsur hara
      • Penghasil enzim dan auksin
      • pelindung tanaman dari stres air
      • pelindung tanaman dari patogen
      • Perombakan organik menjadi senyawa sederhana
    • Negatif
      • Patogen tumbuhan


  • CONTOH ORGANISME TANAH





BAHAN ORGANIK TANAH



PENDAHULUAN
  • Bahan Organik merupakan salah satu konstituen tanah yang sangat penting untuk menjaga agar fungsi tanah dalam mendukung pertumbuhan tanaman tetap optimal. 
  • Hampir semua bentuk kehidupan di dalam tanah, juga sangat tergantung kepada bahan organik baik sebagai sumber energi maupun sebagai sumber nutrisi. 
  • Bahan organik di dalam ekosistem terdiri dari bahan organik yang berada di atas permukaan tanah dan yang berada di bawah permukaan tanah. 
  • Bahan organik yang berada di atas permukaan tanah biasanya terdapat dalam bentuk seresah (akumulasi residu tanaman/hewan) dan sebagian terdapat dalam bentuk yang sedang terdekomposisi. 
  • Bahan organik yang berada di bawah tanah umumnya telah menjadi bentuk sebagai senyawa humus (humic substance)

  • DISTRIBUSI BAHAN ORGANIK TANAH 
    • Distribusi bahan organik tanah tergantung pada JENIS TANAH danLINGKUNGANNYA (EKOSISTEM)
    • Distribusi dapat dibedakan menurut EKOSISTEM HUTAN dan PADANG RUMPUT
    • Distribusi dan jumlah bahan organik pada ekosistem hutan dapat dilihat dari tiga bagian, yaitu: 
    •   1. Tegakan tanaman (+ 70-80 ton/ha atau 34-40 %),
        2. Permukaan tanah (14-17 ton/ha atau 7-8%), dan
        3. Tanah (114-120 ton/ha atau 44-47%). 

  • SIFAT-SIFAT BAHAN ORGANIK TANAH
    • Bahan organik merupakan salah satu dari konstituen tanah, sehingga sangat penting untuk menjaga fungsi tanah. 
    • Sifat-sifat bahan organik, antara lain : 
      • Mempunyai bobot isi (bulk density) yang rendah (0,1-0,5 g cm-1))
      • Mempunyai luas permukaan spesifik tinggi 
      • Mempunyai kemampuan menyerap air yang tinggi (sampai 3 kali lipat dari bobot keringnya)
      • Bersifat agak plastis tetapi tidak lekat. 
      • Mempunyai kapasitas tukar kation (KTK) tinggi hingga 150-200 me/100 g karena memiliki gugus-gugus fungsional yang banyak : 
        • Hidroksil (-OH) 
        • Karboksil (-COOH) 
        • Fenolik ( ---<>OH ), dll. 
      • Bersifat amfotir (bertindak sebagai basa pada kondisi asam dan bertindak sebagai asam pada kondisi alkalis) 
      • Bersifat hesteriosis jika terjadi pembasahan dan pengeringan. 
      • Memiliki titik muatan nol (pHo) sangat rendah. 
      • Bermuatan variabel 
  • FAKTOR KANDUNGAN ORGANIK TANAH
    • Di dalam tanah, jumlah kandungan C-organik sangat tergantung pada jenis tanah dan kadar ini juga tergantung dari faktor-faktor pembentukan tanah, yaitu OM = ƒ (c, v, r, p, t, m) 
    • dimana : 
      • OM = bahan organik (organic matter) 
      • c = iklim (climate) 
      • v = vegatasi (vegetation) 
      • r = timbulan/topografi (relief) 
      • p = bahan induk tanah (parent material)
      • t = waktu (time), dan
      • m = manusia (pengelolaan tanah) 
    • Perbandingan relatif kandungan bahan organik pada beberapa tanah adalah
      • Sangat tinggi (mis : gambut /HISTOSOL, GELLISOL)
      • Tinggi (misalnya : MOLLISOL)
      • Sedang (mis. : ANDISOL, VERTISOL, INCEPTISOL)
      • Rendah (misalnya: SPODOSOL, INCEPTISOL, ALFISOL, ENTISOL)
      • Sangat Rendah (mis.: OXISOL, ULTISOL, ARIDISOL) 
  • SUSUNAN BAHAN ORGANIK TANAH
    • Kualitas bahan organik di dalam sangat tergantung dari susunan kimianya
    • Bahan organik Tanah secara garis besar dibagi atas : 
      • Fraksi organik kasar (serasah dan residu tanaman) ------ C/N tinggi
      • Komponen mikroorganisme (jamur, bakteri, actinomicetes, dll,) 
      • Fraksi humus (senyawa humat) : 
        • Asam Fulvat (fulvic acid)
          • Berbobot molekul agak rendah
          • Bersifat agak asam 
          • Banyak mengandung gugus karboksilat 
          • Larut dalam asam 
          • Berwarna agak cerah 
        • Asam Humat (humic acid) 
          • Berbobot molekul tinggi 
          • Bersifat agak alkalis 
          • Banyak mengandung gugus metoksi 
          • Tidak Larut dalam asam 
          • Berwarna coklat kehitaman (gelap) 
        • Humin (Tidak larut)
  • KOMPOSISI SENYAWA ORGANIK TANAH
    • Secara kimia, susunan bahan organik terdiri atas berbagai macam senyawa, antara lain : 
      • Polisakarida (selulosa, hemiselulosa) 
      • Poliuronida 
      • Lignin 
      • Enzim, Protein, asam-asam amino, dan vitamin 
      • Lemak, waks, dan sejenisnya. 
      • Asam-asam organik sederhana (karboksilat, stearat, malonat, tartrat, dll.)
      • Asam-asam organik kompleks (humat, fulfat, humin, dll.) 
      • Organik larut 
      • Unsur mineral (element)
  • PERANAN BAHAN ORGANIK TANAH
    • Memperbaiki sifat-sifat biologi tanah
      • sumber energi bagi jasad hidup tanah
      • meningkatkan jumlah dan aktivitas mikroorganisme
      • meningkatkan aktivitas beberapa reaksi enzimatik
      • menjaga kesehatan tanah
      • menambah kandungan humus tanah
      • sebagai bahan remediasi dan ameliorasi tanah
    • Memperbaiki sifat-sifat fisika tanah
      • membentuk agregat tanah
      • membuat tanah lebih lunak
      • memperbaiki kompaksi dan aerasi tanah
      • mampu menyerap air lebih tinggi
      • menjaga suhu tanah dan kerusakan partikel akibat erosi (dalam bentuk mulsa)
    • Memperbaiki sifat-sifat kimia tanah
      • sumber unsur hara
      • meningkatkan ketersediaan unsur hara
      • menetralisir keasaman dan kebasaan tanah
      • menurunkan pH tanah
      • memacu pertumbuhan tumbuhan karena mengandung auksin dan hormon pertmbuhan
      • mencegah keracunan dari logam-logam berat
  • SUMBER BAHAN ORGANIK TANAH
    • Sisa-sisa Tanaman (plant residues) 
    • Pupuk kandang (manures) 
    • Pupuk Hijau (green manure) 
      • Lamtoro 
      • Cover crops (mis. Crotalaria, Mimosa sp.Colopogonium,.) 
      • Gamal (Glyricidia) 
      • Kekacangan (legumes) 
      • Rerumputan (graminae), dll. 
    • Pendauran bahan organik (alley cropping, relay cropping, intercropping, dll.) 
    • Limbah organik (limbah pertanian, limbah pabrik, sludge, stelling) dll.
    • Pemanfaatan gambut, dll. 
    • Mikroorganisme

UNSUR HARA DALAM TANAH



UNSUR MAKRO DALAM TANAH


##NITROGEN

  • BENTUK UNSUR N DALAM TANAH
    • Unavailable (sebagai penyusun senyawa bahan organik)
    • available (terdapat dalam komplek adsorbsi)
    • Readily Available (terdapat dalam larutan tanah)
  • SUMBER NITROGEN
    • atmosfer
    • Bahan organik
  • KEGUNAAN NITROGEN
    • Penyusun klorofil
    • Mempengaruhi pertumbuhan vegetatif
    • Memperpanjang periode pertumbuhan
    • Memperlambat pemasakan
    • Menyebabkan tanaman lebih hijau


***

##PHOSPOR
  • SUMBER PHOSPOR
    • Bahan organik
    • mineral, kalium, fosfat
  • KEGUNAAN PHOSPOR
    • Berperan penting dalam fotosintesis sebagai pembentuk karbohidrat, protein, dan lemak
    • Berperan dalam pembelahan sel
    • Mempertinggi ketahanan terhadap penyakit
    • Mempercepat pemasakan dan pertumbuhan akar
    • Berperan dalam pembentukan primordia bagian reprodukstif tanaman
    • Penyusun phytin, nucleoid acid, dan phospolipid

***

##KALIUM
  • SUMBER KALIUM
    • Bahan organik
    • Golongan mineral silikat
    • Bahan endapan senyawa garam tidak murni
  • KEGUNAAN KALIUM
    • Memelihara keseimbangan antara anabolisme, transpirasi, dan pernafasan tumbuhan
    • Memelihara kandungan air
    • Mendorong pembelahan sel
    • Mendorong pembentukan protein
    • Mendorong proses fotosintesis, pembentukan, dan transportasi gula
    • Bertindak sebagai antagonis N, mengurangi kandungan N dalam jaringan tumbuhan, sehingga :
      • Memperkeras jaringan tiang
      • Tahan terhadap serangan hama
      • Struktur tanaman lebih kuat
      • Dapat memperbaiki warna daun

***

##KARBON
  • SUMBER KARBON
  • KEGUNAAN  KARBON

##HIDROGEN
  • SUMBER HIDROGEN
  • KEGUNAAN HIDROGEN

##OKSIGEN
  • SUMBER OKSIGEN
  • KEGUNAAN OKSIGEN
##KALSIUM
##MAGNESIUM
##SULFUR
##KLORIN



UNSUR MIKRO DALAM TANAH

PERANAN UNSUR MIKRO DALAM TANAH
  • Menyusun jaringan tubuh tanaman
  • Mempengaruhi proses oksidasi reduksi dalam tubuh tanaman
  • Mengatur kadar asam dalam tubuh tanaman
  • Mempengaruhi penyerapan air
  • Mempengaruhi transformasi unsur N
  • Mempengaruhi masuknya unsur hara lain dalam tubuh tanaman
  • Membantu pertumbuhan tanaman
SUMBER UNSUR MIKRO
  • Produk pupuk organik
  • Pupuk an Organik
  • Produk gelas frits
  • Khelat sintetik
  • Senyawa organik komplek alamiah

***

##BORON
  • KEGUNAAN BORON
    • Mempermudah ikatan glukosa dan fruktosa menjadi seslulosa untuk mempertebal dinding sel
    • Membentuk ester dengan sukrosa sehingga memudahkan pengangkutan hasil fotosintesis
    • Mempengaruhi metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol, dan auksin
    • Mempengaruhi proses pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel
  • AKIBAT KEKURANGAN BORON
    • Laju fotosintesis menurun
    • Dinding sel tipis, penebalan suberin, dan terbentuk ruang re-oksigen
    • Pertumbuhan egetatif terhambat

***

##TEMBAGA
  • KEGUNAAN TEMBAGA
  • AKIBAT KEKURANGAN TEMBAGA
##BESI
##MANGAN
##SENG


UNSUR NON ESSENTIAL DALAM TANAH

insecta : PROTURA





CIRI-CIRI PROTURA

  • Protura adalah hexapoda yang kecil berwarna keputih-putihan, panjangnya 0,6 - 1,5 mm.
  • Kepala agak berbentuk konis, tidak memiliki mata maupun antena.
  • Bagian-bagian mulut tidak menggigit, tapi dipakai untuk menggerogoti partikel-partikel makanan yang kemudian dicampur dengan air liur dan dihisap masuk kedalam mulut. 
  • Pasangan tungkai pertama berfungsi sensorik dan terletak dalam posisi yang mengangkat seperti antena.
  • Terdapat stili pada tiga ruas-ruas pertama abdomen.
  • Setelah menetas dari telur, abdomen protura terdiri dari sembilan ruas. Pada tiap tiga pergantian kulit berikutnya ruas-ruas ditambahkan di sebelah anterior bagian ujung (telson), sehingga abdomen dewasa memiliki 12 ruas.
  • Hexapoda-hexapoda ini hidup dalam tanah yang lembab atau bunga-bunga tanah, pada jamur daun, dibawah kulit kayu dan pada kayu gelondongan yang sedang membusuk.
  • Mereka makan bahan organik yang membusuk dan spora-spora jamur.
  • Famili dari kelas Protura diantaranya adalah Eosentomidae, Protentomidae, Acerentomidae.



TAKSONOMI PROTURA

  • Familia Acerentomidae
    • Acerentomidae tidak memiliki trakea dan spirakel. Stili beruas satu, terdapat pada ruas abdomen kedua dan ketiga. Contoh, Acerentomon Acerentomon doderoi doderoi dan dan Acerentulus Acerentulus barberi barberi--barberi barberi..Acerentulus barberi-barberi
  • Familia Eosentomidae
  • Familia Protentomidae

Metamorfosis Protura

Perubahan yang terjadi selama serangga berkembang dari telur sampai menjadi dewasa disebut metamorfose. Dalam proses pertumbuhan tersebut terjadi proses pergantian kulit yang dikenal dengan istilah ecdysis atau moulting dan sisa kulit yang terkelupas disebut exuviae. Selama pertumbuhan berlangsung akan mengalami beberapa kali pergantian kulit dan bentuk serangga antara dua masa pergantian kulit tersebut disebut instar. Pada protura mengalami proses metamorphosis tipe Ametabola atau primitive. Dalam metamorfose ini tidak terjadi perubahan-perubahan bentuk luar yang jelas, kecuali ukuran besarnya.














REFERENSI :
http://yusufselaluyusuf.blogspot.com/08/10/2011/09:21

Insecta : LEPIDOPTERA



LEPIDOPTERA

Serangga dewasa mudah dikenal karena seluruh badan dan sayapnya ditutupi oleh sisik. Sayap berupa membran yang ditutupi oleh sisik. Imago Lepidoptera biasanya disebut kupu-kupu (Butterflies) atau ngengat untuk Moth (kupu-kupu malam)


Kupu-kupu aktif siang hari, sedangkan ngengat aktif malam hari.Bentuk alat mulut tipe mengisap, alat mulut berubah sedemikian rupa sehingga mulutnya menyerupai belalai yang disebut probosis.Ordo Lepidoptera dibagi menjadi dua subordo, yaitu subordo Yugatae dan subordo Frenatae.


Sub ordo Yugatae

Kedua sayap depan dan belakang dihubungkan dengan yugum. Yugum berbentuk seperti kait (tajuk) pada bagian dasar dari sayap depan dan menjorok ke bagian bawah sayap belakang. Dengan adanya yugum sayap depan dan belakang berlekatan satu sama lain sehingga pada waktu terbang bergerak bersama-sama.
Termasuk ke dalam sub ordo Yugatae adalah ngengat primitif, misalnya dari Familia Micropterygidae, dimana imagonya bertipe mengigit dan hal ini merupakan penyimpangan dari tipe alat mulut Lepidoptera pada umumnya. Jenis-jenis dari Yugatae tidak banyak menjadi hama.

Di Indonesia ada satu Familia yang merupakan hama yaitu Familia Hepiadidae, dimana ulatnya itu sebagai penggerek akar dan bulu-bulu akar. Di Jawa ada satu genus Phassus yang terdapat pada pohon kina, teh, coklat, dan singkong.


Sub ordo Frenatae

Anggota-anggota sub ordo Frenatae memiliki organ yang disebut frenulum. Frenulum adalah sekelompok rambut kasar yang menjulur ke depan pada pangkalsayap belakang di bagian depannya.

1 Familia Cossidae

Ulat dari Familia ini merupakan penggerek batang dan cabang pada bermacam-macam tanaman. Contoh, Cossus subfuscus, penggerek pada kulit sekunder dari pohon petai dan Phragmatoccia parvipunata, penggerek pada tebu.

2 Familia Plutellidae

Plutella maculipennis, ulat berwarna hijau, makan bagian bawah daun dari tanaman kubis dan bekas serangannya pada daun kubis kelihatan seperti jendela putih yang tak teratur.

3. Familia Pyralidae

Schoenobius bifunctife, penggerek kuning batang padi biasanya dikenal dengan nama hama Sundep/Beluk. Scirpophaga innotata, penggerek putih batang padi.

4 Familia Zygaenidae

Ukuran ulatnya kecil, kerap kali warnanya mencolok. Pada badan terdapat bintik-bintik , menyukai daun yang pertumbuhannya telah selesai dan kaku. Biasa hidup pada pohon-pohon tinggi yang termasuk monokotil (kelapa dan bamboo). Contoh, Artona cartoxantha dan Artona trisignata (pada Zingiberaceae).

5 Familia Psychidae

Ulat membuat kntung untuk berlindung. Seluruh tubuh ulat terbungkus atau terlindung dalam kantung. Untuk aktivitas hidupnya hanya mengeluarkan kepala dari bagian depan dan toraks yang dikeluarkan.
Contoh, Mahasena corbetti.

6 Familia Geometridae

Kupu-kupu anggota Familia Geometridae terkenal dengan ulatnya yang disebut ulat kian (ulat jengkal). Ulat ini memiliki ciri khas yaitu proleg dan bagian tengah tidak ada. Contoh, Alsophila pometaria.

7 Familia Bombycidae

Kupu-kupu anggota Bombycidae, mempunyai rumah kepompong berwarna putih yang merupakan bahan mentah dari sutera. Ulat memiliki ciri pada ujung abdomennya ada semacam ‘tanduk’. Contoh: Bombyx mori.

8. Familia Saturniidae

Merupakan kupu-kupu berukuran besar. Ulat sutra di India termasuk familia ini. Ada jenis ulat yang bisa mengunduli pohon. Kepompongnya punya rumah kepompong.Contoh: Attacua atlas (Kupu-kupu Si Ramarama/ Kupu-kupu Gajah). Pada waktu senja hari suka masuk rumah karena tertarik cahaya lampu. Ulatnya besar sampai 15 cm panjangnya. Contoh lain: Cricula trifenestrata (Kupu-kupu Kenari). Familia Saturniidae

9 Familia Sphingidae

Ulatnya mudah dikenal karena pada ujung abdomen terdapat embelan berupa tanduk. Ada beberapa jenis yang membentuk kepompong secara khas dimana kepala punya belalai. Bentuk dewasa mempunyai ciri khas bagian depan lancip (sempit) dan panjang, badan streamline. Bentuk seperti pesawat jetdengan
sayap berbentuk segitiga. Kupu-kupu Sphingidae dapat terbang dengan cepat.

12 Familia Nymphalidae

Kaki depan sangat terreduksi, tanpa cakar. Sebagian dimasukkan Familia Danaidae. Nama umum dari familia ini merujuk pada fakta bahwa tungkai-tungkai depan sangat menyusut dan tidak ada cakar
dan hanya tungkai-tungkai tengah dan belakang yang dipakai untuk berjalan. Familia Nymphalidae terdiri atas sembilan subfamilia. Salah satu contoh anggota familia Nymphalidae adalah kupu-kupu Helikonia (Heliconius charitonius). Heliconius sp


13 Familia Pieridae

Merupakan kupu-kupu putih dan kuning dan kupu-kupu ini biasanya menarik perhatikan karena terbang dalam kelompok dan berjumlah banyak. Contoh, Catopsosilia crocale


14 Familia Hesperidae

Ulat dan kupu-kupu mempunyai bentuk khas. Ulat berbentuk langsung, Bentuk dewasa berupa

kupu-kupu berbadan pendek, kepala lebar, antena bentuk khas dimana ujungnya menebal, membengkok dan meruncing. Kupu-kupu berwarna sawo matang dan kuning mas dan pada sayap terdapat jendela. Aktif sore hari, terbang zig-zag sehingga disebut skippers. Penyebaran di daerah tropis. Contoh: Eritonia thrax. Ulat hidup dalam gulungan daun pisang

ARTHROPODA





Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata.

Ciri tubuh
Ciri tubuh Arthropoda meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.


Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan bentuk Arthropoda pun beragam.


Struktur tubuh
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi.Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas.Segmen bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).

Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentuk rangka luar (eksoskeleton).Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit.Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat.

Eksoskeleton terdiri dari lempengan-lempengan yang dihubungkan oleh ligamen yang fleksibel dan lunak.Eksoskeleton tidak dapat membesar mengikuti pertumbuhan tubuh.Oleh karena itu, tahap pertumbuhan Arthropoda selalu diikuti dengan pengelupasan eksoskeleton lama dan pembentukan eksoskeleton baru.Tahap pelepasan eksoskeleton disebut dengan molting atau ekdisis.Hewan yang biasanya melakukan ekdisis misalnya kepiting, udang, dan laba-laba.

Sistem saraf Arthropoda berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya.

Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia.Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan.Ganglia bagian anterior yang lebih besar berfungsi sebagai otak.
Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang beragam, misalnya mandibula dan maksila pada belalang.

Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku.Sisa metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut saluran/tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya.Sistem sirkulasi Arthropoda bersifat terbuka.Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol.Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa.


Cara hidup dan habitat

Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.

Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput.


Reproduksi
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.

Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua).Hasil fertilisasi berupa telur.


Klasifikasi
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki.Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum, yaitu Kelas Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta.


Arachnoidea
laba-laba
laba-laba
Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja.Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies.Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm.Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun parasit.Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora.Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan Acarina.Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus after).Pada Arachnida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata), laba-laba kemlandingan (Nephila maculata).Acarina memiliki tubuh yang sangat kecil, contohnya adalah caplak atau tungau (Acarina sp.).

Berikut adalah ciri-ciri dari salah satu hewan Arachnoidea yang sering kita jumpai, yaitu laba-laba.Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior.Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada).Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan enam pasang kaki untuk berjalan.Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan pada mulut.

Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma.Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas.Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen.Kelenjar benang halus mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik.Protein elastik tersebut akan mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak mangsa.

Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea.Paru-paru buku adalah organ respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian abdomen.Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula ( tunggal = tubulus ) Malpighi.Tubula Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus.Selain Tubula Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar koksal.Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa (segmen pada kaki insecta).


Myriapoda
Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan berkaki banyak.Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita.Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu.Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen.Tubuhnya memanjang seperti cacing.

Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli (mata tunggal).Tubunya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap segmennya.Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang menuju ke trakea.Ekskresinya dengan tubula malpighi.Myriapoda bersifat dioseus dan melakukan repsroduksi seksual secara internal.Myriapoda dibedakan menjadi dua ordo, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.


Chilopoda
kelabang
kelabang
Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang.Tubuhnya memanjang dan agak pipih.Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang mandibula dan dua pasang maksila.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang spirakel.Pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alt beracun.Alat penyengat digunakan unutk menyengat musuh atau pengganggunya.Sengatannya menimbulkan bengkak dan rasa sakit.Contoh hewan ini adalah kelabang (scutigera sp.).

Diplopoda
Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya bukan berjumlah seribu.Ada yang menyebutkan nama lain seperti keluwing.Tubuhnya bulat panjang.Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan bibir bawah.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan dua pasang spirakel.Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan ini bersifat hebivora atau pemakan sisa organisme.Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki yang bergerak seperti gelombang.Bila terganggu hewan ini akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura mati.Contoh hewan ini adalah kaki seribu(lulus sp.).


Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras.Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini.
Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat.Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.


Entomostraca
Entomostraca adalah crustacea yang berukuran mikroskopik, hidup sebagai zooplankton atau bentos di perairan, dan juga ada yang sebagai parasit.Contoh hewan ini adalah Daphnia, Cypris virens, dan Cyclops sp.


Malacostraca
lobster
lobster
Malacostraca adalah crustacea yang berukuran lebih besar dari pada entomostraca.Hewan yang termasuk kelompok ini adalah Udang, lobster, dan kepiting.Berikut akan dibahas sedikit mengenai urain hewan kelompok satu ini.
Udang memiliki ekssoskeleton yang keras untuk melindungi tubuhnya.Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu kaput dan toraks yang menyatu membentuk sefalotoraks, serta abdomen.Dibagian sefalotoraks dilindungi oleh eksoskeleton yang keras berupa karapaks.Karapaks memiliki duri di ujung anterior yang disebut rostrum.Di dekat rostrum terdapar mata faset ( majemuk) yang bertangkai.Pada kaput sefalotoraks merupakan penyatuan lima segmen.Dibagian kaput terdapat sepasang antenula, sepasang antena, dan tiga pasang bagian mulut.Antenula berfungsi sebagai alat peraba, sedangkan antena sebagai alat keseimbangan tubuh.Tiga pasang mulut terdiri dari sepasang mandibula dan dua pasang maksila.Pada bagian toraks terdiri dari delapan segmen, terdapat tiga pasang maksiliped, sepasang seliped, dan empat pasang kaki jalan(periopod).
Maksiliped tersebut berfungsi sebgai penyaring makanan.Seliped berfungsi untuk mencari makanan dan melindungi diri dari musuh.Pada bagian abdomen terdapat lima pasang kaki renang (pleopod).Pada ujung posterior terdapat telson dan sepasang alat kemudi untuk berenang (urupod).Pada udang jantan, pasangan pleopod 1 dan 2 bersatu menjadi gonopod.Gonopod berfungsi sebagai penyalur sperma saat kopulasi.Sedangkan pada wanita berfungsi untuk melekatkan telur dan membawa anaknya.Saluran pencernaan udang terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Mulut dan esofagus terletak di bagian bawah sefalotoraks.Lambung ( terletak di sefalotoraks ) dan usus ( terletak di abdomen ) berada disepanjang bagian dorsal tubuh.Hati yang merupakan kelanjar pencernaan terletak di bagian toraks dan abdomen.makanan udang berupa berudu, larva, serangga, dan ikan-ikan kecil.Sisa metabolisme dikeluarkan melalui alat kelenjar hijau yang terletak di kepalanya.Pernapasan dilakukan dengan insang yang terdapat di bagian ventral tubuhnya dekat kaki.Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sinus yang rongganya berdinding tipis.Organ kelamin bersifat dioseus.


Insecta
kupukupu
kupukupu
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga).Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah.Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah.
Karena itu pula sering juga disebut hexapoda.
Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat.Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen.Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli).Insecta memiliki organ perasa disebut palpus.
Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga.Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh.Pada abdomennya
terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea.Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta.Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alt ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan.Sistem sirkulasinya terbuka.Organ kelaminnya dioseus.


*Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga :
Pertama Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa perubahan wujud.Contohnya kutu buku (lepisma saccharina)

Kedua Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap.Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut.

Insecta muda disebut nimfa. Ringkasan skemanya adalah telur – nimfa (larva) – dewasa (imago).Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp.), dan walang sangit (leptocorisa acuta).

Ketiga Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud yang sanagt berbeda (sempurna).

Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur – larva – pupa – dewasa.Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali.

Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk pupa..Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa.Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa.Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.


*Berdasarkan sayap,Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas :
Pertama Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan memiliki antena panjang.Umumnya berkembang secara ametabola.Contoh hewan kelas ini adalah kutu buku.

Kedua Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota.Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota.

Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya :

- Orthoptera 
memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit.Misalnya kecoa, jangkrik, dan gansir
- Hemiptera 
memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang.Contohnya walang sangit (leptocorisa acuta) dan kutu busuk (cymex rotundus)
- Homoptera 
memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus humanus)
- Odonata 
memiliki dua pasang sayap seperti jala.Contohnya capung (pantala).

Endopterigota dibedakan menjadi :
- Coleptera 
memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan tebal.Misalnya kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah (Rhyzoperta diminica)
- Hymenoptera 
memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap depan lebih besar daripada sayap belakang.
Misalnya semut rangrang (Oecophylla saragillina), semut hitam (Monomorium sp.), lebah madu (Apis indica), dan tawon (Xylocopa latipes)
- Diptera 
hanya memiliki sepasang sayap.Misalnya nyamuk (culex sp.), nyamuk malaria (Anopheles sp), nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti), lalat rumah (Musca domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster), dan lalat tse-tse (Glossina palpalis)
- Lepidoptera 
memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut mengisap.Misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan kupu-kupu elang (Acherontia atropos)

Klasifikasi Arthropoda



Hexapoda
Arthropoda Hexapoda
  • Hewan berkaki enam
  • Termasuk dalam kelompok ini adalah serangga (insecta)
  • Ada empat kelompok serangga yang terkenal dari Hexapoda, yaitu diptera (lalat), Coleoptera (kumbang), Hymenopera (semut dan lebah), Lepidoptera (kupu-kupu, ngengat).
Crustacea
Arthropoda Crustacea
  • Kelompok udang-udangan
  • Berkaki sepuluh
  • Contohnya: penaeus (udang windu), Macrobrachium rosenbergii (udang galah), portunus pelagicus (rajungan) dan Portunus sexdantalus (kepiting).
Myriapoda
Arthropoda Myriapoda
  • Berkaki banyak
  • Kata Myriapoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu myriad = banyak, podos = kaki
  • Contohnya: Lithobius forficatus (lipan)
Chelicerata
Arthropoda Chelicerata
  • Mmemiliki alat mulut berupa chelicerata yang terdiri dari dua segmen.
  • Umumnya berkaki delapan
  • Berbeda dengan kelompok Arthropoda lainnya, hewan ini menggunakan alat mulut yang terdiri dari banyak ruas.
  • Termasuk dalam kelompok ini adalah laba-laba, kalajengking, mimi dan mintuno.
  • Contoh spesiesnya adalah Brachypelma smithi (tarantula), Heterometrus spinifer (kalajengking)
  1. Kumbang dan Lebah dari kelompok Hexapoda berprean dalam pembuahan atau reproduksi tumbuhan.
  1. Lebah juga menghasilkan madu yang berguna sebagai obat bagi kita manusia.
  1. Udang-udangan dan kepiting dari kelompok Crustacea merupakan sumber makanan bagi kita manusia.

Peran Arthropoda bagi manusiakepiting

Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia.Peran arthropoda yang menguntungkan manusia misalnya dibidang pangan dan sandang yaitu sebagai berikut :
-Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi.Misalnya Udang windu (Panaeus monodon), rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang karang (panulirus versicolor)
-Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica)
-Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori)
Sementara yang merugikan manusia anatara lain :
-Vektor perantara penyakit bagi manusia.Misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur, dan lalat rumah sebagai vektor penyakit tifus.
-Menimbulkan gangguan pada manusia.Misalnya caplak penyebab kudis, kutu kepala, dan kutu busuk
-Hama tanaman pangan dan industri.Contohnya wereng coklat dan kumbang tanduk
-Perusak makanan.Contohnya kutu gabah
-Perusak produk berbahan baku alam.Contohnya rayap dan kutu buku










DAFTAR PUSTAKA DAN REFERENSI :
Peranan Arthropoda

DEFINISI, MACAM, DAN PENGENDALIAN GULMA



Selain hama dan penyakit yang menyerang tumbuhan dan merugikan petani, gulma juga perlu mendapat perhatian khusus. Pada petani kadang kurang memperhatikan gulma sehingga dalam kurun waktu tertentu populasi gulma sudah melebihi batas. Gulma – gulma ini akan berkompetisi dengan tanaman utama dalam mendapatkan unsur hara yang diperlukan pertumbuhannya. Gulma dapat menjadi tempat persembunyian hama. Pembersihan gulma sangat penting untuk menekan perkembangan hama yang dapat menyerang tumbuhan.



 Gulma merupakan tumbuhan yang berasal dari spesies liar yang telah lama menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, atau spesies baru yang telah berkembang sejak timbulnya pertanian. Setiap kali manusia berusaha mengubah salah satu atau seluruh faktor lingkungan alami, seperti pembukaan hutan, pengolahan tanah, pengairan dan sebagainya, maka selalu akan berhadapan dengan masalah baru karena tumbuhnya tumbuhan yang tidak diinginkan yang merupakan salah satu akibat dari perubahan tersebut.
Berbagai batasan (definisi) gulma bersifat temporer (sementara) bergantung pada tempat dan waktu (objektif-subjektif).  Beberapa definisi untuk gulma antara lain :

1)  gulma adalah tumbuhan yang tidak sesuai dengan tempatnya;
2)  gulma adalah tumbuhan yang tidak dikehendaki;
3)  gulma adalah tumbuhan yang bernilai negatif;
4)  gulma adalah tumbuhan yang bersaing dengan manusia dalam memanfaatkan lahan;
5)  gulma adalah tumbuhan yang tumbuh secara spontan;
6)  gulma adalah tumbuhan yang tidak berguna (belum diketahui kegunaannya);
7)  gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak dikehendaki pada waktu tertentu sehingga kita berusaha memberantas atau mengendalikannya.

Sebagai contoh, eceng gondok (Eichornia crassipes) pada awalnya merupakan tanaman hias, namun dengan berjalannya waktu eceng gondok ini menjadi gulma perairan.  Di Rawa Pening gulma eceng gondok hampir menutupi seluruh permukaan perairan. Mikania cordata pada awalnya juga merupakan tanaman penutup tanah, namun dengan berjalannya waktu menjadi gulma di perkebunan karet.  Rumput Guatemala yang merupakan makanan ternak/penutup tanah di Indonesia, namun di Malaysia menjadi gulma.

Kerugian Akibat Gulma
a.  Bidang Pertanian
          Gulma dapat menyebabkan kerugian pada berbagai bidang kehidupan.  Pada bidang pertanian, gulma dapat menurunkan kuantitas hasil tanaman.  Penurunan kuantitas hasil tersebut disebabkan oleh adanya kompetisi gulma dengan tanaman dalam memperebutkan air tanah, cahaya matahari, unsur hara, ruang tumbuh dan udara yang menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat. Pertumbuhan tanaman yang terhambat akan menyebabkan hasil menurun.  Besarnya penurunan hasil tanaman tergantung pada varietas tanaman, kesuburan tanah, jenis dan kerapatan gulma, lamanya kompetisi dan tindakan budidaya.  Di Indonesia penurunan hasil akibat gulma diperkirakan mencapai 10-20%.  Gulma juga dapat menurunkan kualitas hasil pertanian akibat tercampurnya biji-biji gulma dengan hasil panen pada saat panen maupun akibat tercampurnya biji-biji gulma sewaktu pengolahan hasil.  Sebagai contoh, biji gulma Ambrosia sp., Brassica sp.,dan Agrostemma githag bila tercampur sewaktu pengolahan biji gandum akan menyebabkan bau dan rasa tepung tidak enak dan tidak disukai sehingga menyebabkan harga menurun.

Gulma juga menyebabkan kesulitan dalam praktek budidaya, seperti dalam pengolahan tanah, penyiangan, dan pemanenan yang menyebabkan peningkatan biaya produksi.  Gulma pada saluran irigasi menghambat aliran air sehingga pemberian air ke sawah terhambat.  Gulma dapat menjadi inang bagi hama atau patogen penyakit.  Gulma harendong (Melastoma sp.) menjadi inang hama teh Helopeltis antonii, gulma jajagoan (E. crusgalli) menjadi inang penggerek padi (Tryphoriza innotata), gulma babadotan (Ageratum conyzoides) menjadi inang hama lalat bibit kedelai (Agromyza sp.), gulma Eupathorium adenophorum menjadi inang penyakit pseudomozaik virus pada tembakau Deli, gulma ceplukan (Physalis angulata) menjadi inang penyakit virus pada kentang.  Selain sebagai inang bagi hama dan penyakit, gulma juga dapat menjadi parasit bagi tanaman budidaya.  Sebagai contoh, gulma rumput setan (Striga asiatica) dapat menjadi parasit pada tanaman jagung dan padi ladang, gulma Orobanche spp. pada padi, jagung, tebu, gandum, dan tembakau. Gulma juga dapat menimbulkan alelopati pada tanaman yang menyebabkan penurunan pertumbuhan tanaman. 

 b.  Bidang Peternakan
Pada bidang peternakan, gulma menyebabkan penurunan produksi pakan ternak akibat adanya kompetisi ataupun alelopati gulma yang menyebabkan mutu hasil ternak menurun.  Sebagai contoh, gulma Allium sp., Hymenoxys odorata dan Ambrosia trifida bila termakan sapi perah akan menyebabkan susu yang dihasilkan berbau tidak enak dan mutu wol juga menurun. Terdapat spesies gulma tertentu beracun dan menyebabkan kematian pada ternak. Gulma kirinyuh (Eupathorium sp.) di Flores dilaporkan dapat mematikan sapi.

c.  Bidang Perikanan
Pada bidang perikanan, gulma dapat menyebabkan beberapa kerugian.   Gulma air mempercepat hilangnya air (evapotranspirasi).  Gulma Salvinia molesta menyebabkan evapotranspirasi yang lebih besar dibandingkan dengan tanpa gulma Salvinia molesta.  Gulma Eichhornia crassipesjuga menyebabkan evapotranspirasi lebih besar, yaitu 3-5 kali dibandingkan dengan tanpa E. crassipes.  Adanya gulma di perairan juga menyebabkan menurunnya kapasitas waduk atau danau karena massa gulma air.  Gulma di permukaan air juga dapat menghambat penetrasi cahaya matahari sehingga menyebabkan menurunnya pertumbuhan algae dan plankton yang berakibat menurunnya produksi ikan.  Gulma yang tumbuh lebat di dalam perariran menyebabkan penurunan kadar oksigen sehingga menyebabkan pertumbuhan ikan terganggu.  Pada kegiatan penangkapan ikan, gulma yang hidup di permukaan maupun di dalam air dapat menyulitkan penangkapan ikan.

d.  Bidang Lain
          Keberadaan gulma dapat menyebabkan kerugian pada beberapa bidang lainnya.  Gulma menyebabkan hambatan pada bidang transportasi dan rekreasi sungai, waduk, dan danau.  Gulma yang tumbuh di taman pekarangan menyebabkan penurunan nilai estetika taman. Biaya pemeliharaan taman, lapangan golf, pekarangan, rel kereta api meningkat dengan adanya gulma.  Gulma tertentu mengganggu kesehatan manusia, seperti serbuk sari gulma Artemisia vulgaris menyebabkan selesma, serbuk sari gulma Cynodon dactylon, Cyperus rotundus, Eleusine indica, dan Mimosa pudica  menimbulkan alergi.

Penggolongan Gulma

a.     Berdasarkan Habitat (ekologi)
Berdasarkan habitatnya, gulma digolongkan menjadi dua yaitu gulma obligat dan fakultatif.  Gulma obligat yaitu gulma yang hidup pada tempat yang sudah ada campur tangan manusia, seperti pada  daerah pemukiman dan pertanian.  Sebagai contoh, gulma babadotan (Ageratum conyzoides) dan gulma ceplukan (Physalis angulata) hidup pada habitat pertanian.  Gulma fakultatif adalah gulma yang hidup pada tempat yang sudah ataupun belum ada campur tangan manusia.  Sebagai contoh, gulma bawang liar (Allium sp.), pakis-pakisan (Ceratoptoris sp.dan Nephrolepsis sp.).

b.   Berdasarkan Sifat Hidup (umur)
Berdasarkan sifat atau umur hidupnya, gulma digolongkan menjadi gulma semusim (annual), gulma tahunan (perennial), dan gulma dwitahunan (biannual). Gulma semusim adalah gulma yang siklus hidupnya tidak lebih dari satu tahun (annual), contohnya gulma gulma babadotan (Ageratum conyzoides).    Gulma tahunan adalah gulma yang dapat hidup lebih dari satu tahun hingga beberapa tahun (perennial). Beberapa contoh gulma perennial adalah Chromolaena odorataLantana camara danImperata cylindrica. Gulma dwitahunan adalah gulma yang memiliki siklus hidup dua tahun, umumnya terdapat di daerah temperate, contoh: Cyperus iria.

c.  Berdasarkan Daerah Asal
Berdasarkan daerah asal, gulma dibedakan menjadi gulma domestik dan gulma eksotik.  Gulma domestik adalah gulma asli di suatu tempat/daerah, contohnya gulma alang-alang (Imperata cylindrica) di Indonesia.  Gulma eksotik yaitu gulma yang berasal dari daerah (negara) lain, contohnya gulma eceng gondok (Eichhornia crassipes) dan gulma kiambang (Salvinia molesta) berasal dari negara lain.

d.  Berdasarkan Kesamaan Respon terhadap Herbisida
Berdasarkan kesamaan respon terhadap herbisida, gulma dibedakan menjadi tiga golongan yaitu gulma rumput-rumputan (grasses), gulma berdaun lebar (broadleave), dan gulma teki (sedges).  Gulma rumputan atau disebut sebagai gulma berdaun pita merupakan gulma dari kelompok graminae yang memiliki ciri-ciri tulang daun sejajar tulang daun utama, panjang dan lebar daun jelas berbeda.  Contoh gulma golongan rumput antara lainCynodon dactylonAxonopus compressusPaspalum conjugatum, dan masih banyak lagi.  Gulma golongan teki merupakan gulma dari famili Cyperaceae dengan ciri utama penampang batangnya segitiga. Gulma berdaun lebar sebagian besar merupakan dikotil tetapi ada beberapa golongan monokotil, seperti eceng gondok dan lidah buaya.

e.   Berdasarkan Tempat Tumbuh
Berdasarkan tempat tumbuhnya, gulma digolongkan menjadi gulma darat(terestrial) dan gulma air (aquatic). Gulma terrestrial adalah gulma yang tumbuh di daratan, seperti Cyperus rotundus.  Gulma aquatic adalah gulma yang tumbuh di air/perairan, seperti eceng gondok (Eichornia crassipes), kayu apu (Pistia stratiotes).

f.       Berdasarkan Sifat Gangguannya (Kompetisinya)
Berdasarkan sifat gangguannya, gulma digolongkan menjadi gulma biasa (common weed) dan gulma ganas (noxius weed).  Gulma biasa (common weed) adalah gulma yang menyebabkan gangguan kurang nyata pada tanaman budidaya.  Gulma ganas (noxious weed) adalah golongan gulma yang gangguannya nyata.
Beberapa ciri gulma ganas antara lain : a) Menimbulkan kemerosotan hasil secara nyata.  Sebagai contoh, Scirpus supinus dengan populasi 200/m2 belum menurunkan hasil tanaman padi.  Scirpus maritimus dengan populasi 20/m2telah menurunkan hasil padi secara nyata; b) cara perbanyakan vegetatif dan ataupun generatif berlangsung cepat; c) laju pertumbuhan vegetatif sangat tinggi; d) propagula (alat perkembangbiakannya) mempunyai dormansi yang ekstrim; e) mampu bertahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Beberapa spesies gulma dapat bermodifikasi tertentu sesuai dengan keadaan lingkungan yang dihadapinya. Contoh gulmaPaspalum vaginatum pada air tawar habitusnya besar, pada air asin atau keadaan kekurangan air habitusnya kecil. Gulma Portulaca sp. pada musim hujan daunnya besar, pada musim kering daunnya kecil.  Dengan adanya berbagai sifat tersebut pada umumnya gulma ganas sukar dikendalikan.

g.     Berdasarkan Jenis/Kelompok Tanaman Budidaya
Berdasarkan jenis tanaman budidaya yang menjadi tempat tumbuhnya, gulma digolongkan menjadi gulma tanaman pangan, gulma tanaman perkebunan, dan gulma tanaman padi sawah.  Namun, penggolongan ini kurang jelas.  Misalnya gulma Borreria alata, dijumpai pada lahan tanaman perkebunan, tetapi juga dijumpai pada lahan tanaman pangan.

h.  Berdasarkan Kondisi (sifat) Lahan Tempat Tumbuh
Berdasarkan sifat lahan tempat tempat tumbuhnya, gulma dapat digolongkan menjadi gulma pada pH tinggi atau pH rendah, gulma pada tanah berlengas tinggi atau rendah, gulma yang tahan pada kadar garam tinggi, dan gulma yang tumbuh baik pada tempat terlindung cahaya atau sebaliknya. Sebagai contoh, gulma Imperata cylindricamampu tumbuh dengan baik pada tanah sangat masam selama kondisi cahaya terbuka penuh. Gulma harendong (Melastoma malabathricum) merupakan indikator gulma di tanah masam.
Gulma dari golongan pakis akan tumbuh subur pada areal yang lembab dan ternaungi. Seringkali gulma golongan pakis ini mendominasi areal perkebunan yang telah menghasilkan, karena kondisi ekologinya yang cocok.

Berdasarkan karaktristik yang dimiliki, gulma dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu teki, rumput, dan gulma daun lebar.


1. Teki


Kelompok teki – tekian memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian mekanis, karena memiliki umbu batang di dalam tanah yang mampu bertahan berbulan – bulan. Contohnya adalah teki ladang (Cyperus rotundus).


2. Rumput


Gulma dalam kelompok ini berdaun sempit seperti teki tetapi menghasilkan stolon. Stolon ini di dalam tanah berbentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik. Contohnya adalah alang – alang (Imperata cylindrica).


3. Gulma daun lebar


Berbagai macam gulma dari ordo Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budi daya. Kompetisi terhadap tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Contoh dari gulma berdaun lebar ini adalah daun sendok.


=======================================================================


“Pengendalian Gulma”

Pengendalian gulma memerlukan strategi yang khas untuk setiap kasus. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan pengendalian gulma antara lain sebagai berikut :


a) Jenis gulma dominan
b) Tanaman budi daya utama
c) Alternatif pengendalian yang tersedia
d) Dampak ekonomi dan ekologi


Saat ini cukup banyak hebisida (pembasmi gulma) yang tersedia di toko pertanian. Meskipun demikian, kita perlu hati – hati dalam memilih dan menggunakan herbisida. Memperhatikan cara pemakaian herbisida dengan benar sangatlah dianjurkan.


Tujuan pembersihan gulma antara lain untuk mengurangi tumbuhan pengganggu yang akan menjadi pesaing tanaman utama. Selain itu juga karena gulma merupakan inang alternetif dan tempat persembunyian hama penyakit.


Setelah mempelajari tentang gulma yang selalu merugikan manusia, ada juga gulma yang tidak merugikan bagi siapapun, yaitu tanaman Rosela (Hibiscus sabdariffa l.), entah kenapa tanaman ini termasuk gulma, kami mendapatkan ini dari satu media Internet yang membahas tentang hama dan penyakit tumbuhan. Padahal pengertian dari gulma itu sendiri yaitu tanaman pengganggu yang menekan pertumbuhan hama dan penyakit, dilihat dari sisi manfaat tanaman rosela banyak sekali, antara lain mengatasi batuk, lesu, demam, gusi berdarah, penahan kekejangan, anti cacing, anti bakteri, anti septik, menurunkan kolesterol dalam darah, asam urat. Melihat dari manfaat – manfaat tanaman ini, tanaman ini tidak menunjukkan tanaman yang mendatangkan penyakit bagi manusia, malah kebalikannya, tanaman ini dapat menyembuhkan beberapa penyakit manusia, jadi mengapa banyak orang yang menyebut tanaman ini menjadi tanaman gulma? Karena tanaman rosela ini mudah sekali terserang penyakit dan menularkannya ke tumbuhan lain, dan banyak sekali hewan – hewan hama hinggap di daun / batangnya.



Sifat Umum Gulma Dibandingkan dengan Tanaman
          Gulma memiliki sifat umum yang dapat membedakan dengan tanaman budidaya antara lain : adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan terganggu, jumlah biji yang dihasilkan banyak sekali, daya kompetisi tinggi, dormansi biji lama sekali, kesanggupan bertahan hidup pada keadaan lingkungan tumbuh yang tidak menguntungkan lebih besar, sanggup menyebar luas/berkembang biak secara vegetatif disamping pembiakan generatif.  Dengan sifat-sifat tersebut, maka gulma sering mendapat julukan The Strong Competitor, The Exellent Travellers/The Silent Travellers, One Year of Seed Gives Seven Years of Weeds.



Beberapa Manfaat / Kegunaan Gulma
          Selain merugikan, beberapa gulma juga memberikan manfaat bagi manusia.  Beberapa manfaat yang diperoleh dari tumbuhan gulma antara lain sebagai bahan penutup tanah dalam bentuk mulsa yang kemudian akan meningkatkan bahan organik setelah melapuk, mengurangi atau mencegah bahaya erosi, sebagai bahan makanan ternak, sebagai penghasil bahan bakar (biogas, arang), sebagai bahan baku industri/kerajinan (kertas, anyaman), sebagai media tumbuh jamur merang (gulma air), dan sebagai bahan obat-obatan tradisional.