ARAH DAN TUJUAN

TULISAN INI SEBAGAI PADUAN PEMBELAJARAN DALAM DUNIA PERTANIAN. BOLEH DI COPY SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI RUMAH. WALAU SEMUA BUKAN HASIL TULISAN SAYA ALIAS MENGAMBAIL DARI BERBAGAI SUMBER, NAMUN DISINI TUJUAN UTAMA SAYA ADALAH BERBAGI. SAYA SANGAT PEDULI DENGAN DUNIA PERTANIAN, SEHINGGA SAYA BUAT BLOG KHUSUS MENGENAI PERTANIAN

Wednesday 6 February 2013

CROPPING PATTERN



POLA tanam adalah pengaturan penggunaan lahan pertanaman dalam kurunwaktu tertentu. Tanaman dalam satu areal dapat diatur menurut jenisnya.Ada pola tanam monokultur, yakni menaman tanaman sejenis pada satu arealtanam. Ada pola tanam campuran, yakni beragam tanaman ditanam pada satuareal. Ada pula pola tanam bergilir, yaitu menanam tanaman secara bergilirbeberapa jenis tanaman pada waktu berbeda di aeral yang sama.

Pola tanam dapat digunakan sebagai landasan untuk meningkatkan produktivitas lahan. Hanya saja dalam pengelolaannya diperlukan pemahankaedah teoritis dan keterampilan yang baik tentang semua faktor yang menentukan produktivitas lahan tersebut. Biasanya, pengelolaan lahan sempituntuk mendapatkan hasil/pendapatan yang optimal maka pendekatan pertanianterpadu, ramah lingkungan, dan semua hasil tanaman merupakan produk utamaadalah pendekatan yang bijak.

Selain pola tanam, ada juga istilah yang disebut pola hubungan tanaman. Yaituhubungan yang dibentuk antar individu-individu tanaman pada lahan yang telahditanami. Pola hubungan tanaman bertujuan untuk mengatur agar semuaindividu tanaman dapat memanfaatkan semua lingkungan tumbuhnya agar tumbuh optimal dan seragam, serta untuk pertimbangan teknis lainnya. Adabeberapa macam pola hubungan tanaman. Pertama, pola hubungan barisan (rowspacing), pola hubungan ganda (double row spacing), pola hubungan sama sisi(square spacing), dan pola hubungan segitiga sama sisi (equidistance spacing)


==============================================================





MACAM-MACAM POLA TANAM

A. MONOKULTUR

Pertanaman tunggal atau monokultur adalah salah satu cara budidaya di lahan pertanian dengan menanam satu jenis tanaman pada satu areal. Cara budidaya ini meluas praktiknya sejak paruh kedua abad ke-20 di dunia serta menjadi penciri pertanian intensif dan pertanian industrial. Monokultur menjadikan penggunaan lahan efisien karena memungkinkan perawatan dan pemanenan secara cepat dengan bantuan mesin pertanian dan menekan biaya tenaga kerja karena wajah lahan menjadi seragam. Kelemahan utamanya adalah keseragaman kultivar mempercepat penyebaran organisme pengganggu tanaman (OPT, seperti hama dan penyakit tanaman).

Cara budidaya ini biasanya dipertentangkan dengan pertanaman campuran atau polikultur. Dalam polikultur, berbagai jenis tanaman ditanam pada satu lahan, baik secara temporal (pada waktu berbeda) maupun spasial (pada bagian lahan yang berbeda).

Pertanaman padi, jagung, atau gandum sejak dulu bersifat monokultur karena memudahkan perawatan. Dalam setahun, misalnya, satu lahan sawah ditanami hanya padi, tanpa variasi apa pun. Akibatnya hama atau penyakit dapat bersintas dan menyerang tanaman pada periode penanaman berikutnya. Pertanian pada masa kini biasanya menerapkan monokultur spasial tetapi lahan ditanami oleh tanaman lain untuk musim tanam berikutnya untuk memutus siklus hidup OPT sekaligus menjaga kesehatan tanah.

Istilah "monokultur" sekarang juga dipinjam oleh bidang-bidang lainnya, seperti peternakan, kebudayaan (mengenai dominasi jenis aliran musik tertentu), atau ilmu komputer (mengenai sekelompok komputer yang menjalankan perangkat lunak yang sama).

Monokultur (pada saat tanaman mulai produktif, pada saat tanaman muda < 2 tahun dilakukan tumpang sari dengan sayuran)jarak tanam yang dgunakan bervariasi dari satu lokasi yang lainnya.Kebunjeruk di dataran rendah (lahan basah) jarak tanamnya relatif lebih jarangdibanding kebun jeruk di dataran tinggi, karena 40% dari lahan basah terpakai untuk keper-luan pembuatan drainase dan pembuatan jalan. Di awal biasa digunakan jarak tanam 3 x 3 meter atau 3,5 x 3,5 meter. Tetapi jarak tanam yang dianjurkan untuk jeruk manis adalah 4 x 4 meter. Jarak tanam yang lebih besar umumnya tidak memberi pengaruh terhadap tanaman kecualirendahnya populasi tanaman per hektarnya.jika usaha perkebunan jeruk dirancang untuk periode 10 tahunmaka cukup menggunakan jarak tanam yang pendek misalnya 5 x 5meter.jika umur lebih dari 10 tahun produksi masih baik dan jika kebun masih dipertahankan sebaiknya dilakukan penjarangan dengan menebangpohonpohonyang kurang produktif. Dengan jarak tanam 4,5 x 4,5 meter maka dalam 1 hektar akan terdapat 800 pohon. Sebelum penanaman, lubangtanamyang sudah dibuat diisi dengan pupuk kandang/kompos yang dicampur tanah lapisan atas. Dalam hal ini diasumsi jarak tanam jeruk dataran tinggi 5,2 x5,2 m atau 364 batang pohon per hektar. Sedangkan di dataran tinggi 4 x4 m atau800 pohon per hektar. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Pola tanam monokultur memiliki pertumbuhan dan hasil yang lebih besar daripada pola tanam lainnya. Hal ini disebabkan karena tidak adanya persainganantar tanaman dalam memperebutkan unsur hara maupun sinar matahari, akantetapi pola tanam lainnya lebih efisien dalam penggunaan lahan karena nilai LERlebih dari 1.Kelebihan sistem ini yaitu teknis budidayanya relatif mudah karena tanaman yang ditanam maupun yang dipelihara hanya satu jenis. Namun, di sisi lain, Kelemahan sistem ini adalah tanaman relatif mudah terserang hama maupun penyakit.



=====================================================================





B. POLIKULTUR


Polikultur adalah menanam lebih dari satu jenis tanaman pada lahan dan waktu yang sama. Dengan pemilihan tanaman yang tepat, sistem ini dapat memberikan beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut :

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN 

a. Mengurangi serangan OPT (pemantauan populasi hama), karena tanaman yang satu dapat mengurangi serangan OPT lainnya. Misalnya bawang daun dapat mengusir hama aphids dan ulat pada tanaman kubis karena mengeluarkan bau allicin,

b. Menambah kesuburan tanah. Dengan menanam kacang-kacangan- kandungan unsur N dalam tanah bertambah karena adanya bakteri Rhizobium yang terdapat dalam bintil akar. Dengan menanam yang mempunyai perakaran berbeda, misalnya tanaman berakar dangkal ditanam berdampingan dengan tanaman berakardalam, tanah disekitarnya akan lebih gembur.

c. Siklus hidup hama atau penyakit dapat terputus, karena sistem ini dibarengi dengan rotasi tanaman dapat memutus siklus OPT,

d. Memperoleh hasil panen yang beragam. Penanaman lebih dari satu jenis tanaman akan menghasilkan panen yang beragam. Ini menguntungkan karena bila harga salah satu komoditas rendah, dapat ditutup oleh harga komoditas lainnya.

e. Dapat menambah kesuburan tanah
Menanam tanaman kacang-kacangan berdampingan dengan tanaman jenis lainnya dapat menambah kandungan unsur Nitrogendalam tanah karena pada bintil akar kacang-kacangan menempel bakteri Rhizobium yangdapat mengikat Nitrogen dari udara. Dan menanam secara berdampingan tanaman yang perakarannya berbeda dapat membuat tanah menjadi gembur.

f. Meminimalkan hama dan penyakit tanaman
Sistem polikultur dibarengi denganrotasi tanaman dapat memutuskan siklus hidup hama dan penyakit tanaman. Menanamtanaman secara berdampingan dapat mengurangi hama penyakit tanaman salah satu pendampingnya, misalnya : bawang daun yang mengeluarkan baunya dapat mengusir hama ulat pada tanaman kol atau kubis.

g. Mendapat hasil panen beragam yang menguntungkan
Menanam dengan lebih darisatu tanaman tentu menghasilkan panen lebih dari satu atau beragam tanaman. Pemilihanragam tanaman yang tepat dapat menguntungkan karena jika satu jenis tanaman memilikinilai harga rendah dapat ditutupi oleh nilai harga tanaman pendamping lainnya

Kekurangan sistem polikultur adalah :

Apabila pemilihan jenis tanaman tidak sesuai, sistem polikultur dapat memberi dampak negatif, misalnya :

a. Terjadi persaingan unsur hara antar tanaman,
b. OPT banyak sehingga sulit dalam pengendaliannya.
c. Pertumbuhan tanaman akan saling menghambat

Dalam pola tanam polikultur terdapat beberapa macam istilahdari sistem ini, yang mana pengertiannya sama yaitu menanam lebih dari satu jenis tanaman pada lahan yang sama tetapialasan dan tujuannya yang berbeda, yaitu :

1. Tumpang Campuran yaitu menanam lebih dari satu jenis tanaman pada satu lahan dandalam waktu yang sama dan umumnya bertujuan mengurangi hama penyakit dari jenistanaman yang satu atau pendampingnya.

2. Tumpang Sari yaitu menanam lebih dari satu jenis tanaman pada satu lahan dan dalamwaktu yang sama dengan barisan-barisan teratur.

3. Tumpang Gilir yaitu menanam lebih dari satu jenis tanaman pada satu lahan yang samaselama satu tahun untuk memperoleh lebih dari satu hasil panen.

4. Tanaman Pendamping yaitu penanaman dalam satu bedeng ditanam lebih dari satutanaman sebagai pendamping jenis tanaman lainnya yang bertujuan untuk salingmelengkapi dalam kebutuhan fisik dan unsur hara.

5. Penanaman Lorong yaitu menanam lebih dari satu jenis tanaman pada suatu lahan dengan penanaman tanaman berumur pendek diantara larikan atau lorong tanaman berumur panjang atau tanaman tahunan.

6. Pergiliran atau Rotasi Tanaman yaitu menanam lebih dari satu jenis tanaman yang tidak sefamili secara bergilir pada satu lahan yang bertujuan untuk memutuskan siklus hiduphama penyakit tanaman.

Dalam penanaman sistem polikultur ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis tanamanyang akan ditanam dalam penerapannnya yaitu :


Kebutuhan sinar matahari ; pemilihan jenis tanaman yang tinggi, rindang, berdaun lebatdan membutuhkan sinar matahari lama dengan jenis tanaman yang pendek dan tidak membutuhkan sinar matahari lama atau perlu naungan.

Kebutuhan unsur hara ; adanya jenis tanaman yang membutuhkan sedikit unsur N dan jenis tanaman yang membutuhkan banyak unsur N dan ada jenis tanaman yang mampumengikat unsur N dari udara yaitu tanaman kacang-kacangan.

Sistem perakaran ; Adanya jenis tanaman yang memiliki perakaran di dalam tanah yangdalam, dangkal, melebar dan lainnya.




REFERENSI


http://www.ditlin.hortikultura.deptan.go…
http://m.serambinews.com/news/view/10605/pengaturan-pola-tanam-dan-pengolahan-tanah

No comments:

Post a Comment