ARAH DAN TUJUAN

TULISAN INI SEBAGAI PADUAN PEMBELAJARAN DALAM DUNIA PERTANIAN. BOLEH DI COPY SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI RUMAH. WALAU SEMUA BUKAN HASIL TULISAN SAYA ALIAS MENGAMBAIL DARI BERBAGAI SUMBER, NAMUN DISINI TUJUAN UTAMA SAYA ADALAH BERBAGI. SAYA SANGAT PEDULI DENGAN DUNIA PERTANIAN, SEHINGGA SAYA BUAT BLOG KHUSUS MENGENAI PERTANIAN

Wednesday 6 February 2013

BAHAN ORGANIK TANAH



PENDAHULUAN
  • Bahan Organik merupakan salah satu konstituen tanah yang sangat penting untuk menjaga agar fungsi tanah dalam mendukung pertumbuhan tanaman tetap optimal. 
  • Hampir semua bentuk kehidupan di dalam tanah, juga sangat tergantung kepada bahan organik baik sebagai sumber energi maupun sebagai sumber nutrisi. 
  • Bahan organik di dalam ekosistem terdiri dari bahan organik yang berada di atas permukaan tanah dan yang berada di bawah permukaan tanah. 
  • Bahan organik yang berada di atas permukaan tanah biasanya terdapat dalam bentuk seresah (akumulasi residu tanaman/hewan) dan sebagian terdapat dalam bentuk yang sedang terdekomposisi. 
  • Bahan organik yang berada di bawah tanah umumnya telah menjadi bentuk sebagai senyawa humus (humic substance)

  • DISTRIBUSI BAHAN ORGANIK TANAH 
    • Distribusi bahan organik tanah tergantung pada JENIS TANAH danLINGKUNGANNYA (EKOSISTEM)
    • Distribusi dapat dibedakan menurut EKOSISTEM HUTAN dan PADANG RUMPUT
    • Distribusi dan jumlah bahan organik pada ekosistem hutan dapat dilihat dari tiga bagian, yaitu: 
    •   1. Tegakan tanaman (+ 70-80 ton/ha atau 34-40 %),
        2. Permukaan tanah (14-17 ton/ha atau 7-8%), dan
        3. Tanah (114-120 ton/ha atau 44-47%). 

  • SIFAT-SIFAT BAHAN ORGANIK TANAH
    • Bahan organik merupakan salah satu dari konstituen tanah, sehingga sangat penting untuk menjaga fungsi tanah. 
    • Sifat-sifat bahan organik, antara lain : 
      • Mempunyai bobot isi (bulk density) yang rendah (0,1-0,5 g cm-1))
      • Mempunyai luas permukaan spesifik tinggi 
      • Mempunyai kemampuan menyerap air yang tinggi (sampai 3 kali lipat dari bobot keringnya)
      • Bersifat agak plastis tetapi tidak lekat. 
      • Mempunyai kapasitas tukar kation (KTK) tinggi hingga 150-200 me/100 g karena memiliki gugus-gugus fungsional yang banyak : 
        • Hidroksil (-OH) 
        • Karboksil (-COOH) 
        • Fenolik ( ---<>OH ), dll. 
      • Bersifat amfotir (bertindak sebagai basa pada kondisi asam dan bertindak sebagai asam pada kondisi alkalis) 
      • Bersifat hesteriosis jika terjadi pembasahan dan pengeringan. 
      • Memiliki titik muatan nol (pHo) sangat rendah. 
      • Bermuatan variabel 
  • FAKTOR KANDUNGAN ORGANIK TANAH
    • Di dalam tanah, jumlah kandungan C-organik sangat tergantung pada jenis tanah dan kadar ini juga tergantung dari faktor-faktor pembentukan tanah, yaitu OM = ƒ (c, v, r, p, t, m) 
    • dimana : 
      • OM = bahan organik (organic matter) 
      • c = iklim (climate) 
      • v = vegatasi (vegetation) 
      • r = timbulan/topografi (relief) 
      • p = bahan induk tanah (parent material)
      • t = waktu (time), dan
      • m = manusia (pengelolaan tanah) 
    • Perbandingan relatif kandungan bahan organik pada beberapa tanah adalah
      • Sangat tinggi (mis : gambut /HISTOSOL, GELLISOL)
      • Tinggi (misalnya : MOLLISOL)
      • Sedang (mis. : ANDISOL, VERTISOL, INCEPTISOL)
      • Rendah (misalnya: SPODOSOL, INCEPTISOL, ALFISOL, ENTISOL)
      • Sangat Rendah (mis.: OXISOL, ULTISOL, ARIDISOL) 
  • SUSUNAN BAHAN ORGANIK TANAH
    • Kualitas bahan organik di dalam sangat tergantung dari susunan kimianya
    • Bahan organik Tanah secara garis besar dibagi atas : 
      • Fraksi organik kasar (serasah dan residu tanaman) ------ C/N tinggi
      • Komponen mikroorganisme (jamur, bakteri, actinomicetes, dll,) 
      • Fraksi humus (senyawa humat) : 
        • Asam Fulvat (fulvic acid)
          • Berbobot molekul agak rendah
          • Bersifat agak asam 
          • Banyak mengandung gugus karboksilat 
          • Larut dalam asam 
          • Berwarna agak cerah 
        • Asam Humat (humic acid) 
          • Berbobot molekul tinggi 
          • Bersifat agak alkalis 
          • Banyak mengandung gugus metoksi 
          • Tidak Larut dalam asam 
          • Berwarna coklat kehitaman (gelap) 
        • Humin (Tidak larut)
  • KOMPOSISI SENYAWA ORGANIK TANAH
    • Secara kimia, susunan bahan organik terdiri atas berbagai macam senyawa, antara lain : 
      • Polisakarida (selulosa, hemiselulosa) 
      • Poliuronida 
      • Lignin 
      • Enzim, Protein, asam-asam amino, dan vitamin 
      • Lemak, waks, dan sejenisnya. 
      • Asam-asam organik sederhana (karboksilat, stearat, malonat, tartrat, dll.)
      • Asam-asam organik kompleks (humat, fulfat, humin, dll.) 
      • Organik larut 
      • Unsur mineral (element)
  • PERANAN BAHAN ORGANIK TANAH
    • Memperbaiki sifat-sifat biologi tanah
      • sumber energi bagi jasad hidup tanah
      • meningkatkan jumlah dan aktivitas mikroorganisme
      • meningkatkan aktivitas beberapa reaksi enzimatik
      • menjaga kesehatan tanah
      • menambah kandungan humus tanah
      • sebagai bahan remediasi dan ameliorasi tanah
    • Memperbaiki sifat-sifat fisika tanah
      • membentuk agregat tanah
      • membuat tanah lebih lunak
      • memperbaiki kompaksi dan aerasi tanah
      • mampu menyerap air lebih tinggi
      • menjaga suhu tanah dan kerusakan partikel akibat erosi (dalam bentuk mulsa)
    • Memperbaiki sifat-sifat kimia tanah
      • sumber unsur hara
      • meningkatkan ketersediaan unsur hara
      • menetralisir keasaman dan kebasaan tanah
      • menurunkan pH tanah
      • memacu pertumbuhan tumbuhan karena mengandung auksin dan hormon pertmbuhan
      • mencegah keracunan dari logam-logam berat
  • SUMBER BAHAN ORGANIK TANAH
    • Sisa-sisa Tanaman (plant residues) 
    • Pupuk kandang (manures) 
    • Pupuk Hijau (green manure) 
      • Lamtoro 
      • Cover crops (mis. Crotalaria, Mimosa sp.Colopogonium,.) 
      • Gamal (Glyricidia) 
      • Kekacangan (legumes) 
      • Rerumputan (graminae), dll. 
    • Pendauran bahan organik (alley cropping, relay cropping, intercropping, dll.) 
    • Limbah organik (limbah pertanian, limbah pabrik, sludge, stelling) dll.
    • Pemanfaatan gambut, dll. 
    • Mikroorganisme

No comments:

Post a Comment